Di Inggris, 90 persen orang dewasa memiliki beberapa penyakit gusi, menurut penyedia layanan kesehatan Bupa. Penyakit gusi, seperti halnya tekanan darah tinggi, sering terjadi tetapi dapat diperbaiki melalui perubahan gaya hidup sederhana.
Sebaliknya, jika tidak diobati, itu dapat menyebabkan komplikasi serius. Dalam kasus penyakit gusi, komplikasi ini termasuk gusi yang menyusut, keropos gigi, kehilangan gigi, kerusakan pada rahang dan jaringan yang menghubungkan gigi dengan soketnya.
Hal ini dapat dihindari melalui kebersihan mulut yang baik, seperti menyikat gigi dua kali sehari dan memakai benang gigi secara teratur untuk menjaga gigi dan gusi dari plak. Meskipun plak adalah faktor risiko utama penyakit gusi, itu bukan satu-satunya faktor yang dapat berkontribusi pada gusi yang meradang.
Diabetes, merokok, usia, kehamilan, sistem kekebalan yang melemah, stres, dan malnutrisi semuanya dapat berkontribusi pada penyakit gusi. Selain menjaga kesehatan mulut, tekanan darah tinggi dapat diobati melalui perubahan gaya hidup dan pola makan termasuk mengurangi konsumsi kafein, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan.
Hipertensi atau dikenal sebagai tekanan darah tinggi adalah kondisi umum yang dialami sekitar satu dari tiga orang dewasa hidup di Inggris, menurut badan amal Blood Pressure UK. Sementara itu, berdasarkan data dari WHO, Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia dalam kategori peningkatan kasus hipertensi terbesar pada perempuan dalam periode 1990-2019.
Kondisi ini membawa sejumlah risiko jika dibiarkan dalam jangka waktu lama. Tekanan ekstra akan dialami jantung, pembuluh darah, dan organ tubuh lainnya.
Tekanan darah tinggi secara konsisten dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap sejumlah kondisi termasuk penyakit jantung, serangan jantung, strok, gagal jantung, penyakit arteri perifer, dan aneurisma aorta. Layanan Kesehatan Inggris (NHS) mengatakan menurunkan tekanan darah sedikit saja dapat membantu menekan risiko kondisi kesehatan di atas.