Pada saat mendapatkan perawatan, Olson telah berjuang melawan kanker selama bertahun-tahun. Ketika dokter mendiagnosisnya dengan leukemia limfositik kronis pada 1996, ia merasa mungkin hanya dapat bertahan hidup dalam hitungan bulan.
Olson akhirnya menjalani kemoterapi. Pada satu titik, ia disarankan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang. Dari sana, pria berusia 75 tahun ini mendapatkan ide untuk bergabung dengan studi terapi CAR-T.
Olson mengatakan, senang dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan ingin menghindari transplantasi. Beberapa pekan setelah mendapatkan perawatan, ia sempat sakit selama sekitar satu pekan dan dirawat di rumah sakit selama tiga hari.
"Sepekan kemudian, tidak ada satu pun sel kanker di tubuh saya," ungkap Olson.
Hasil yang sama juga dialami pasien satunya lagi, pensiunan sipir Bill Ludwig. Menurut peneliti, sejalan waktu sel yang dimodifikasi berevolusi.
Banyak dari sel itu yang kemudian berkembang menjadi sel "pembantu" yang bekerja dengan sel pembunuh kanker. Sel "pembantu" itu terlihat dominan pada kedua pasien.
Para ilmuwan berharap untuk melihat penggunaan yang lebih luas dari terapi CAR-T di masa depan untuk mengobati jenis kanker lainnya. Tahun lalu, terapi sel CAR-T disetujui untuk multiple myeloma, keganasan sumsum tulang yang paling umum pada orang dewasa.