Jumat 28 Jan 2022 10:19 WIB

Aliando Syarief Mengaku OCD, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Aliando Syarief mengaku berjuang menghadapi OCD selama dua tahun terakhir.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Aliando Syarief mengaku mengidap OCD alias gangguan obsesif-kompulsif.
Foto:

2. Struktur dan fungsi otak

Tampaknya, ada hubungan antara OCD dan perbedaan di korteks bagian depan dan struktur subkortikal otak. Orang dengan OCD juga memiliki sirkuit neuron hiperaktif antara korteks prefrontal yang memengaruhi pengambilan keputusan, dan nucleus accumbens yang merupakan bagian dari sistem penghargaan otak. Hormon seperti serotonin, glutamat, dan dopamin mungkin juga terlibat.

3. Lingkungan

OCD dapat berkembang sebagai akibat dari trauma masa kanak-kanak, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan teori ini sepenuhnya. Anak-anak terkadang mengalami gejala OCD setelah infeksi streptokokus.

Bagaimana mengobati gejala OCD parah?

Ada pengobatan yang efektif untuk OCD, tetapi itu membutuhkan kesabaran. Perlu beberapa pekan, bahkan berbulan-bulan, untuk membuat penderita merasa lebih baik.

Perawatannya sendiri akan bersifat individual, tetapi secara umum pasien akan diberikan obat dan terapi. Sejauh ini, terapi perilaku kognitif (CBT) dianggap sebagai metode paling efektif untuk mengobati OCD.

CBT adalah jenis psikoterapi yang membahas hubungan pikiran, perasaan, dan perilaku. Seorang terapis akan membantu Anda menyesuaikan pikiran untuk memengaruhi tindakan. Namun, andaikan Anda berisiko melukai diri sendiri, memiliki pikiran delusi, atau mengalami psikosis karena kondisi lain, rawat inap mungkin jadi pilihan terbaik.

Artikel aslinya dapat dibaca di Understanding the Impact of Severe Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement