Jumat 28 Jan 2022 00:20 WIB

Batuk-Flu Doang, Mengapa Kini Disarankan Tes PCR?

Masyarakat diminta untuk menjalani tes PCR jika mengalami batuk dan pilek.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Batuk (ilustrasi). Masyarakat diminta untuk tes PCR jika mengalami batuk dan flu.
Foto:

Prof Tim Spector dari King’s College London, juga pernah menganjurkan saran yang sama ketika varian delta menyapu Inggris saat musim dingin 2021. Ia mengatakan, ada banyak orang yang pilek dan flu, namun sulit membedakannya dengan Covid-19.

Spector menjelaskan bahwa ada beberapa gejala yang sangat menonjol dari Covid-19. Hilangnya kemampuan indra penciuman dan pengecap, salah satunya.

"Jika Anda merasa sakit, selalu lakukan tes, bahkan dengan alat yang cepat dan mudah, meski Anda hanya mengira mengalami pilek," kata Spector, dikutip The Sun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat agar segera melakukan testing jika merasakan gejala varian omicron, seperti batuk dan flu. Langkah testing ini dinilai diperlukan mengingat gejala tersebut sulit dibedakan dengan gejala batuk dan flu biasa.

"Mengingat gejala omicron yang ringan dan sulit dibedakan dengan batuk atau flu biasa, pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan testing bila merasakan gejala tersebut, tidak pergi ke area publik, atau melakukan isolasi mandiri jika terdapat gejala seringan apa pun," ujar Luhut saat konferensi pers evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

photo
Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Luhut mengatakan, pemerintah akan terus melakukan langkah mitigiasi untuk mencegah keparahan kenaikan kasus varian omicron saat ini. Salah satunya dengan mendorong akselerasi vaksin primer dan booster bagi seluruh masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement