Sabtu 08 Jan 2022 10:00 WIB

Kebas dan Kesemutan Bisa Jadi Tanda Diabetes

Neuropati diabetes yang ditandai dengan kebas-kesemutan ialah komplikasi paling umum.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Nyeri pada kaki (Ilustrasi). Rasa kebas dan kesemutan merupakan gejala diabetes yang sering tidak disadari.
Foto: www.freepik.com.
Nyeri pada kaki (Ilustrasi). Rasa kebas dan kesemutan merupakan gejala diabetes yang sering tidak disadari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebas dan kesemutan merupakan salah satu gejala umum neuropati diabetik, yakni gangguan saraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes. Hanya saja, kondisi ini sering kali tidak disadari sejak awal karena gejalanya yang masih dianggap remeh.

 

Baca Juga

Data dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2021, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan pengidap diabetes terbanyak di dunia. Jumlah pasien diabetes mencapai 19,5 juta orang dan diproyeksikan masih akan terus meningkat hingga 28,6 juta orang pada tahun 2045.

Dari angka itu, hampir satu dari lima diabetesi menderita neuropati diabetik. Ini merupakan komplikasi diabetes paling umum dan bisa berdampak signifikan pada pengidapnya, seperti mengalami infeksi berulang, ulkus yang tidak kunjung sembuh, hingga amputasi jari dan kaki.

Komplikasi yang paling sering muncul akibat neuropati diabetik adalah terjadinya kaki diabetes atau diabetic foot ulcer (DFU). Dr dr Tri Juli Edi Tarigan mengatakan, neuropati adalah kondisi gangguan saraf tepi dengan keluhan tertentu.

"Penyebabnya bisa beragam, tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik," ujar dr Tri dalam webinar bertajuk "Diabetisi Fit di Era Pandemi" pada Jumat (7/1/2022).

Gejala neuropati diabetes yang timbul mulai dari kebas, kesemutan, mati rasa, nyeri, rasa tebal, rasa berpasir, rasa dingin, panas, terbakar, hingga yang paling berbahaya adalah hilangnya sensitivitas proteksi sehingga tidak bisa merasakan ketika terluka. Inilah bisa mengakibatkan luka atau cedera yang dapat berujung pada amputasi.

 

"Kebas dan kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal dan tidak boleh diabaikan. Jika berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter, karena mungkin saja kita tidak sadar sudah menderita diabetes dan sudah mengalami komplikasi," papar dokter konsultan endokrinologi, metabolik, dan diabetes ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement