Cuka Apel Cider
Beberapa studi moderen mengungkapkan bahwa cuka apel cider memiliki aktivitas antimikroba yang dapat melawan beeagam patogen. Peneliti menilai cuka apel cider bisa bekerja lewat beberapa mekanisme. Salah satu di antaranya adalah melalui sifat antivirus dari apel dan probiotik yang terbentuk saat proses fermentasi. Salah satu cara penyajian cuka apel cider adalah dengan mencampurnya bersama madu, mustar, dan minyak zaitun untuk menjadi dressing.
Bawang Putih
Di dalam bawang putih, terdapat beberapa senyawa yang kuat, mulai dari allicin, diallyl trisulfide, hingga ajoene. Senyawa-senyawa ini dapat melawan virus, termasuk virus influenza, rhinovirus, cytomegalovirus (sejenis virus herpes), herpes simplex, HIV, virus pneumonia, dan rotavirus.
Menurut sebuah studi, orang yang mengonsumsi ekstrak allicin selama 12 pekan lebih jarang mengalami pilek dibandingkan yang tidak. Sekalipun terkena pilek, mereka membutuhkan waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan orang yang tak mengonsumsi ekstrak allicin. Salah satu penyajian bawang putih adalah dengan mencincangnya dan mencampurnya dengan minyak zaitun, sari lemon, dan daun timi cincang untuk menjadi dressing.
Kayu Manis
Sejak beratus-ratus tahun yang lalu, kayu manis telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Berdasarkan profil kimianya, kayu manis terbukti memiliki senyawa aktif yang memberikan efek antivirus, antimikroba, imunomodulator, dan antiinflamasi.
Salah satu senyawa tersebut adalah cinnamaldehyde yang memberikan rasa serta aroma khas. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan virus influenza, serta menghamvay Listeria dan Escherichia coli pada makanan. Sentawa ini pun mampu memberikan perlindungan terhadap infeksi beragam jenis ragi dan jamur. Kayu manis bisa dinikmati dengan beragam cara, salah satu di antaranya adalah sebagai campuran dalam secangkir kopi.