Rabu 22 Dec 2021 11:58 WIB

Cara Mengembalikan Tekanan Darah Tinggi ke Kadar Normal

Jika tekanan darah tetap pada tingkat tertentu, maka bisa berbahaya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Cara mengembalikan tekanan darah tinggi ke kadar normal (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Cara mengembalikan tekanan darah tinggi ke kadar normal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah naik dan turun sepanjang hari. Jika tekanan darah tetap pada tingkat tertentu, maka itu berbahaya dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti jantung, serangan jantung dan stroke.

Hampir setengah dari orang dewasa Amerika memiliki tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan penyakit jantung jika tidak ditangani dengan baik. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, hampir setengah dari orang dewasa di Amerika Serikat (47 persen atau 116 juta) memiliki hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 130 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih besar dari 80 mmHg atau sedang minum obat untuk hipertensi.

Baca Juga

Namun kabar baiknya, tekanan darah tinggi dapat dibalik jika tindakan pencegahan tertentu diambil secara maksimal. Dilansir di laman Eat This, Not That! pada Rabu (22/12), ahli medis menjelaskan cara mengendalikan tekanan darah tinggi:

1. Tekanan darah tinggi disebut silent killer

Pendiri Boulder Longevity Institute, Elizabeth Yurth, menjelaskan tekanan darah yang meningkat disebut sebagai silent killer. Hal ini karena orang menjalani kehidupan sehari-hari dengan hipertensi dan tidak pernah merasakan gejala apa pun. Stres terus-menerus menyebabkan kerusakan pada lapisan dalam pembuluh darah.

Memperbaiki kerusakan adalah proses inflamasi yang mengarah ke aterosklerosis, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Suplemen hebat yang digunakan untuk mengembangkan lapisan pelindung ke lapisan dalam pembuluh darah adalah Arterosil. Mengonsumsi omega3 total tiga gram setiap hari juga akan membantu mengurangi peradangan. Selain itu, mengelola stres melalui latihan pernapasan dalam atau meditasi adalah cara efektif mengurangi tekanan darah saat berada dalam skenario stres.

2. Makan lebih banyak rempah-rempah

Menurut Yurth, bumbu-bumbu adalah cara sederhana dan mudah didapat untuk menurunkan tekanan darah secara alami. Kayu manis, kunyit, dan bawang putih telah terbukti menjadi metode alami yang efektif untuk mengelola hipertensi, meskipun ada banyak lainnya yang telah menunjukkan hasil menjanjikan, termasuk kapulaga dan jahe. Sebuah studi yang diterbitkan pada Desember 2021 di The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa bumbu dan rempah-rempah dengan dosis yang relatif tinggi di kuliner dapat meningkatkan tekanan darah dalam 24 jam pada orang dewasa, yang berisiko penyakit kardiometabolik.

3. Penurunan berat badan

Ahli jantung, Rigved Tadwalkar, mengatakan, menghindari makanan tinggi natrium (misalnya makanan kaleng, makanan beku, dan daging olahan) adalah kuncinya. Cara formal untuk menerapkannya adalah dengan mengikuti diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), yang didukung oleh American Heart Association. 

Menghentikan asupan alkohol juga akan membantu penurunan tekanan darah. Metode lain untuk mengurangi tekanan darah termasuk menerapkan aktivitas penghilang stres. 

Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Meskipun yoga dan meditasi populer, hal-hal sederhana seperti mencoba menghindari pemicu stres, membuat jurnal, atau melakukan aktivitas yang dinikmati bisa sangat membantu.

4. Diet DASH

Ahli jantung di MemorialCare Heart and Vascular Institute di Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, Jennifer Wong, mengatakan modifikasi gaya hidup adalah bagian penting dari setiap rencana perawatan untuk hipertensi. Modifikasi ini, termasuk membatasi asupan garam hingga 2,3 gram natrium per hari, suplementasi kalium kecuali dikontraindikasikan oleh penyakit ginjal, penurunan berat badan, latihan aerobik intensitas sedang 40 menit (tiga sampai empat) kali per pekan. 

Dietary Approaches to Stop Hypertension atau diet DASH juga telah ditunjukkan untuk mengurangi tekanan darah. Ini adalah diet tinggi sayuran, buah-buahan, produk susu rendah lemak, biji-bijian, unggas, ikan, dan kacang-kacangan. Diet kaya kalium, magnesium, kalsium, protein, dan serat, tetapi rendah lemak jenuh, lemak total, dan kolesterol. "Pengurangan stres, olahraga, pengelolaan berat badan, dan diet sehat secara keseluruhan tetap menjadi rekomendasi terbaik,” kata Wong.

5. Berhenti makan garam

Profesor kesehatan masyarakat di New Mexico State University, Jagdish Khubchandani, mengatakan kelebihan lemak tubuh dan konsumsi garam merupakan pembunuh yang sangat adiktif dan mematikan. Konsumsi garam berlebih biasanya berasal dari kentang goreng, saus, bumbu, makanan cepat saji, makanan olahan, dan kalengan. 

Pemasaran dan keberadaan barang-barang ini telah membunuh ratusan ribu orang. Khubchandani menganggap obat-obatan untuk tekanan darah tinggi adalah “kecanduan” aneh.

Menurut dia, ini berbahaya karena dapat terus menyebabkan serangan jantung dan stroke pada orang, meskipun dosis obat meningkat. Prioritasnya adalah mengurangi konsumsi garam kurangi. "Hindari penggunaan garam meja, bumbu, atau saus untuk membuat makanan lebih enak, gunakan makanan segar daripada kalengan atau olahan, dan mulailah membaca label makanan,” ujar Khubchandani.

6. Minum air

Pendidik kesehatan dan konsultan nutrisi, Brooke Nicole, mengatakan jika seseorang tidak cukup air, maka tubuh mengimbanginya dengan menahan natrium. Tanpa air, darah juga mengental, yang menyebabkan otot jantung bekerja lebih keras untuk memeras darah melalui pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi. Pada akhirnya, air membantu mendetoksifikasi darah dan membuang kelebihan natrium dalam tubuh.

7. Tidur

Sepertiga orang dewasa Amerika tidak cukup tidur dan jumlah orang dengan masalah tidur terus meningkat. Khubchandani menjelaskan kurang tidur terkait dengan tekanan darah tinggi. 

Alasan utama untuk masalah tidur adalah stres. Studi stres di Amerika dari American Psychological Association dan lain-lain dari Institut Stres terus menyoroti meningkatnya tingkat stres di AS. Manajemen stres adalah kunci untuk mengurangi tekanan darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement