Selasa 14 Dec 2021 16:02 WIB

Ciri Hipertensi Sudah Masuk Kategori Darurat

Ada delapan tanda peringatan utama dari keadaan darurat medis yang harus diwaspadai.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Ciri hipertensi sudah masuk kondisi darurat (ilustrasi).
Foto: Republika
Ciri hipertensi sudah masuk kondisi darurat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis serius yang dapat menyebabkan keadaan darurat mendadak jika tekanan terlalu tinggi. Ada delapan tanda peringatan utama dari keadaan darurat medis yang harus diwaspadai, termasuk sakit kepala, nyeri dada, bahkan muntah.

Tekanan darah tinggi memengaruhi lebih dari seperempat dari semua orang dewasa di Inggris. Kendati beberapa di antaranya belum terlalu sadar dengan risiko yang dihadapi.

Baca Juga

Pada kesempatan langka, tekanan darah bisa melonjak ke tingkat sangat tinggi sehingga memicu darurat hipertensi. Biasanya tekanan darah sangat mudah diatur jika mengikuti saran dokter, dan membuat beberapa perubahan kecil pada gaya hidup. Namun, beberapa pasien mungkin mendapati tekanan darah mereka melonjak hingga lebih dari 120/180mmHg, atau menjadi angka yang sangat tinggi.

Jika pembacaan disertai dengan serangkaian gejala baru, itu dikenal sebagai hipertensi darurat. Setiap tekanan darah di atas 120/180mmHg dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pembuluh darah.

Gejala yang ditimbulkan biasanya merupakan tanda bahwa kerusakan organ sedang terjadi pada saat itu juga. Sangat penting untuk berpikir segera mencari bantuan medis saat mengalami kondisi atau gejala spesifik yang harus diwaspadai. Terlebih bagi yang memiliki tekanan darah tinggi, menurut situs medis Healthline, dilansir di laman Express.co.uk, Selasa (14/12).

Gejala itu sepeti perubahan penglihatan, termasuk penglihatan kabur, nyeri dada, kebingungan, mual atau muntah, mati rasa atau kelemahan pada lengan, kaki, dan wajah. Lalu sesak napas, sakit kepala, dan berkurangnya urine.

Kategori orang berusia di atas 40 tahun harus memeriksa tekanan darah mereka setidaknya sekali setiap lima tahun. Selain itu, perlu memeriksakan tekanan darah dengan mengunjungi dokter, atau berbicara dengan seorang apoteker. Kondisi ini dapat dikelola dengan membuat beberapa perubahan pada diet, atau dengan melakukan lebih banyak olahraga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement