Senin 13 Dec 2021 06:15 WIB

Risiko Hipertensi Meningkat Selama Pandemi

Studi tunjukan kasus hipertensi meningkat selama beberapa bulan pandemi.

Studi tunjukan kasus hipertensi meningkat selama beberapa bulan pandemi.
Foto:

Selama pandemi, orang juga minum lebih banyak alkohol, tidak tidur nyenyak, dan tidak banyak berolahraga. Peningkatan hipertensi sistolik di antara orang dewasa AS selama Pandemi Covid-19 dapat menandakan peningkatan insiden kematian akibat penyakit kardiovaskular di masa mendatang.

Dr Laffin dan rekan-rekannya telah melakukan penelitian berkelanjutan tentang tekanan darah peserta sepanjang tahun 2021. Dr Laffin menduga tingkat tekanan darah tidak akan terus meningkat. Lebih banyak orang telah mampu untuk melanjutkan aktivitas normal mereka, seperti pergi ke gym untuk berolahraga teratur dan menemui dokter secara teratur.

 

Bagaimana menurunkan tekanan darah?

Menurut Sadiya S. Khan, MD, salah satu hal terpenting adalah mengetahui pembacaan tekanan darah tubuh sendiri. Asisten profesor kardiologi dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg itu menyarankan untuk melakukan perawatan primer rutin. Selain itu, jalani pemeriksaan langsung melalui penyedia layanan kesehatan jika khawatir atau ingin tahu tentang tekanan darah. 

Jika sudah memiliki tekanan darah tinggi, dokter dapat menentukan perubahan gaya hidup maupun obat yang dapat menurunkan tekanan darah. Hal paling penting adalah membuat perubahan positif untuk melindungi kesehatan. 

"Gunakan kesadaran tentang tekanan darah dan temukan cara untuk mengendalikannya," kata Dr. Khan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement