REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola makan ibu menyusui akan mempengaruhi aroma hingga rasa dari ASI yang dihasilkan. Di samping itu, kandungan dari makanan ibu yang masuk ke dalam ASI juga turut membentuk selera makan anak di kemudian hari.
Hubungan antara ASI dan selera makan anak diungkapkan dalam studi terbaru dalam jurnal Molecular Nutrition and Food Research. Dalam studi ini, peneliti berupaya mencari tahu apa yang terjadi bila ibu menyusui mengonsumsi tiga makanan spesifik yang memiliki rasa tajam, yaitu merica, cabai, dan jahe.
Studi ini melibatkan 18 ibu menyusui yang sehat, tidak merokok, dan menghasilkan ASI yang lebih dari cukup untuk kebutuhan bayi mereka. Usia bayi yang disapih para ibu ini beragam, mulai dari delapan pekan hingga satu tahun.
Seluruh partisipan mengonsumsi sajian kari yang mengandung merica, cabai, dan jahe. Akan tetapi, sebelumnya para partisipan diminta untuk menghindari bawang bombay, bawang putih, dan rempah-rempah selama dua hari.
Setelah itu, para ibu memberikan tiga sampel ASI yang mereka pompa. Ketiga sampel ini dipompa pada waktu satu, dua, dan tiga jam setelah menyantap kari.
Peneliti berhasil mendeteksi adanya piperine pada sampel ASI yang dikeluarkan satu jam setelah ibu menyantap kari. Piperine merupakan senyawa yang memberikan rasa tajam pada merica.
Akan tetapi, peneliti tidak menemukan adanya senyawa dari cabai atau senyawa curcumin dari jahe pada ASI. Curcumin merupakan bahan aktif yang terdapat pada jahe.
Peneliti juga mendapati bahwa piperine bertahan di dalam ASI selama beberapa jam. Akan tetapi, orang dewasa tidak dapat merasakan perubahan rasa ASI akibat adanya kandungan piperine ini. Peneliti menilai bayi yang mendapatkan ASI juga kemungkinan tidak dapat merasakannya.
Akan tetapi, peneliti menilai kandungan piperine dalam ASI dapat mengaktivasi sebuah protein pada bayi yang mendeteksi senyawa tajam atau senyawa yang berpotensi membahayakan. Protein ini pula yang memproduksi sensasi panas ketika sedang menyantap makanan pedas.
Proses aktivasi protein yang terjadi berulang kali ini dapat meningkatkan toleransi bayi terhadap senyawa pedas yang sama di kemudian hari. Seperti dilansir WebMD, temuan ini mengindikasikan bahwa beberapa senyawa dari asupan makan ibu menyusui dapat mempengaruhi preferensi rasa anak di kemudian hari.