Ahad 12 Dec 2021 03:37 WIB

Kebiasaan Selama Pandemi Sebabkan Mata Kering

Mata kering secara spesifik belum teridentifikasi sebagai gejala virus Covid-19

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
 Sekarang, tampaknya pandemi Covid-19 telah dikaitkan dengan kondisi mata kering, (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Sekarang, tampaknya pandemi Covid-19 telah dikaitkan dengan kondisi mata kering, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Mata kering merupakan suatu kondisi di mana mata tidak menghasilkan cukup air mata berkualitas, dan ini sangat umum terjadi. Menurut National Eye Institute (NEI), jutaan orang di Amerika Serikat (AS) menghadapi perasaan gatal, perih, dan terbakar setiap hari.

Hal-hal biasa yang dilakukan secara teratur dapat menyebabkan mata kering, contohnya memakai lensa kontak, duduk di depan komputer sepanjang hari, tidak mendapatkan cukup vitamin A atau lemak sehat dalam makanan. Dan sekarang, tampaknya pandemi Covid-19 telah dikaitkan dengan kondisi mata kering.

Baca Juga

Dilansir dari laman Health.com pada Sabtu (11/12), para ahli mata menjelaskan apa yang perlu diketahui tentang hubungan antara Covid-19 dan mata kering.

Pertama dan terpenting, tidak mungkin SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 secara langsung menyebabkan mata kering. Mata kering secara spesifik belum teridentifikasi sebagai gejala virus, dan jika Anda mengalami mata kering tanpa gejala lain, kemungkinan besar bukan disebabkan oleh Covid-19.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut ini adalah gejala paling umum dari Covid-19:

- Demam atau kedinginan

- Batuk

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

- Kelelahan

- Nyeri otot atau tubuh

- Sakit kepala

- Kehilangan rasa atau bau

- Sakit tenggorokan

- Hidung tersumbat atau pilek

- Mual atau muntah

- Diare

Namun, beberapa perubahan gaya hidup yang terjadi akibat pandemi dengan memakai masker, bekerja dari rumah, peningkatan waktu layar kemungkinan berkontribusi pada mata kering.

Dokter mata telah mengetahui jauh sebelum pandemi bahwa lebih banyak waktu layar sama dengan risiko mata kering yang lebih tinggi. Direktur asosiasi oftalmologi untuk Mount Sinai di Pusat Rumah Sakit Elmhurst, Michelle K Rhee, MD mengatakan, peningkatan orang yang bekerja dari rumah dan tinggal di rumah secara umum mungkin dapat menjelaskan peningkatan kasus mata kering.

Dr. Rhee baru-baru ini ikut menulis ulasan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Eye & Contact Lens. Itu semua literatur yang tersedia tentang Covid-19 dan mata kering, ditambah survei ahli kornea dan mata kering di seluruh dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup, seperti pekerjaan jarak jauh atau sekolah dan pemakaian masker sehari-hari, tampaknya berdampak pada mata kering.

"Ketika kita melakukan hal-hal yang intensif secara visual, kita cenderung tidak berkedip," kata Dr. Rhee.

Perubahan gaya hidup lain yang mungkin membuat mata Anda lebih kering yakni memakai masker. "Saat menghembuskan napas, masker dapat mengarahkan aliran udara, terutama jika ada kebocoran di sekitar bagian atas, di sekitar atau di atas area mata," kata  asisten profesor oftalmologi klinis di Roski Eye Institute di University of Southern California's Keck School of Medicine, Annie Nguyen, MD.

"Seperti duduk di ruangan ber-AC, peningkatan aliran udara ini dapat menyebabkan penguapan di permukaan mata," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement