REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir-akhir ini banyak selebritas yang mempopulerkan proses memutihkan gigi secara mandiri di rumah yang disebut phonebleaching. Phonebleaching adalah metode yang awalnya berkembang di Amerika Serikat dan Eropa.
Disebut phonebleaching karena alat yang digunakan untuk membersihkan gigi, membutuhkan ponsel atau baterai guna menyalakan alat yang disebut LED mouthpiece. Apakah tren memutihkan gigi dengan metode home bleaching aman bagi kesehatan?
Pakar kesehatan drg Eka Yudi dari Indraprastha Dental Care menjelaskan bahwa home tooth bleaching pada dasarnya perawatan yang membantu pasien mendapatkan gigi putih tanpa perlu ke dokter. Perawatan itu dinyatakan aman, dengan catatan jika semua petunjuk penggunaannya dipatuhi, agar pasien bisa mendapatkan hasil maksimal yang hampir mirip dengan proses bleaching jika ia pergi ke dokter.
"Proses bleaching tidak akan membuat gigi keropos, bahkan bisa membantu pasien mendapatkan gigi bersih putih," kata drg Eka dalam siaran pers pada Jumat (10/12).
Dia menjelaskan gigi manusia memiliki pori-pori kecil yang disebut tubulus dentin. Jika pasien gemar mengonsumsi minuman berwarna gelap seperti kopi, teh, atau cola, maka warna itu lama-lama terserap dan menutupi pori.
Fungsi bleaching adalah untuk menyerap noda yang menempel selama bertahun-tahun di gigi. Dengan begitu noda yang tadinya menutupi pori dan permukaan gigi, akan terserap gel bleaching sehingga mengembalikan warna putih gigi seperti semula.
Karena konsepnya menarik, banyak selebritas ikut mempopulerkan tren phonebleaching di media sosial. Tak mengherankan jika kemudian permintaan terhadap produk tooth bleaching meningkat.