Rabu 08 Dec 2021 08:42 WIB

Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Jangan Diabaikan

Kelebihan konsumsi karbohidrat bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Kelebihan konsumsi karbohidrat bisa menimbulkan masalah kesehatan (Foto: ilustrasi karbohidrat)
Foto: The Blue Diamond Gallery
Kelebihan konsumsi karbohidrat bisa menimbulkan masalah kesehatan (Foto: ilustrasi karbohidrat)

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Puti Almas

Baca Juga

Pola makan yang sehat membuat seseorang akan merasa lebih berenergi, karena makanan adalah bahan bakar tubuh. Makanan membantu Anda menjalani hari dengan berbagai aktivitas. 

Karbohidrat menjadi salah satu makanan yang diperlukan sebagai sumber energi tersebut. Meski demikian, ini juga kerap dihindari saat seseorang menjalani diet untuk menurunkan berat badan.

Sebenarnya tidak semua jenis dari karbohidrat sebenarnya buruk untuk mencapai tujuan ini. Sebagai contoh, karbohidrat kompleks yang merupakan sumber sedat yang baik. Diantara jenis makanan yang merupakan karbohidrat kompleks adalah kacang-kacangan, serta beberapa jenis buah, salah satunya adalah pir. 

Tetapi, bagaimanapun karbohidrat, baik kompleks maupun sederhana dalam jumlah berlebih akan tetap menimbulkan masalah kesehatan bagi tubuh. Hal ini tentu sebaiknya dihindari.

Dilansir Live Strong, Rabu (8/12), untuk mengetahui apakah jumlah karbohidrat yang Anda konsumsi sudah berlebih, lihat tanda-tanda yang muncul di tubuh seperti berikut.

1. Selalu merasa kembung 

Jika Anda merasa selalu kembung, maka karbihidrat bisa menjadi penyebabnya. Gula dari karbohidrat bisa mengurangi keragaman bakteri sehat di usus, membuat sistem pencernaan berjalan lamban, yang kemudian menimbulkan rasa kembung.

Selain itu, bakteri di usus besar Anda memfermentasi serat, pati, dan beberapa gula, yang menghasilkan senyawa gas dalam tubuh. Ini paling sering terjadi saat mengkonsumsi karbonhidrat olağan. 

“Karbohidrat jenis ini menciptakan efek osmotik karena jumlah natrium yang tinggi dan menarik air keluar dari usus Anda. Hal ini dapat menyebabkan kembung, sembelit dan merasa banyaknya gas atau rasa tidak nyaman," ujar Juliana Dewsnap, ahli gizi terdaftar di Baze, sebuah perusahaan suplemen.

Bahkan, serat yang banyak terkandung di karbohidrat kompleks pada akhirnya kerap menimbulkan masalah ini karena asupan serat terlalu cepat masuk ke dalam perut. Apa yang terbaik adalah menambahkan serat secara bertahap ke dalam makanan sehingga tubuh terbiasa. 

2. Berat Badan Bertambah

Konsumsi makanan terlalu banyak cenderung berkontribusi pada penambahan berat badan. Secara khusus, dengan karbohidrat berlebih, maka dapat diterjemahkan menjadi kelebihan kalori, karena makanan yang kaya karbohidrat sering mengandung banyak lemak. 

"Permen seperti kue, pai, dan kue kering dianggap sebagai makanan manis, tetapi mereka mendapatkan setidaknya setengah kalori dari lemak. Kalori ini dari karbohidrat dan lemak sangat rendah nutrisi di sekelilingnya,” jelas ahli diet dan profesor klinis asosiasi Keith Thomas Ayoob.

3. Breakout

Breakout merupakan kondisi di mana kulit mengalami iritasi yang menyebabkan jerawat dengan mudah timbul. Selain karena masalah hormon, terkadang ini juga menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan apa yang kita makan. 

Gula dari karbohidrat meningkatkan produksi androgen, yang terkait dengan jerawat hormonal. Bagi sebagian orang, ketika kita makan karbohidrat secara berlebihan breakout mungkin terjadi.

Secara khusus, breakout yang timbul karena makanan biasanya terjadi di sepertiga bagian bawah wajah. Karena itu, jika Anda melihat jerawat di area sekitar mulut dan rahang, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda makan terlalu banyak karbohidrat.

Sebuah penelitian pada 2014 yang dirilis di Drugs and Dermatology merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan indeks glikemik tinggi, yang meliputi sereal tertentu, roti, nasi dan buah-buahan seperti melon dan semangka. Anda mungkin dapat mengganti beberapa makanan ini dengan pilihan indeks glikemik yang lebih rendah, seperti sayuran dan buah-buahan non-tepung seperti apel dan jeruk jika Anda melihat adanya pola jerawat baru.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement