Selasa 07 Dec 2021 20:38 WIB

Berkeringat Saat Tidur? Waspadai Masalah Kesehatan Ini

Ada kalanya berkeringat saat tidur patut diwaspadai sebagai tanda masalah kesehatan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Masalah kesehatan yang harus diwaspadai apabila Anda sering berkeringat saat tidur (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Masalah kesehatan yang harus diwaspadai apabila Anda sering berkeringat saat tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkeringat pada malam hari pada dasarnya merupakan hal normal. Namun, ada kalanya berkeringat saat tidur malam patut diwaspadai sebagai tanda adanya masalah kesehatan.

Tubuh manusia bisa mengeluarkan keringat setiap saat, termasuk pada malam hari. Beberapa faktor yang dapat memicu keluarnya keringat saat tidur malam adalah cuaca hingga seprai dan selimut yang hangat.

Baca Juga

Akan tetapi, berkeringat pada malam hari sebaiknya tak diabaikan bila suhu ruangan atau cuaca sedang tidak hangat. Selain itu, keringat yang keluar sangat berlebihan hingga membuat baju dan seprai menjadi basah.

Keringat berlebih pada malam hari bisa dipicu beberapa masalah kesehatan fisik atau mental. Sebagian di antaranya hot flushes pada menopause, stres dan kecemasan, kadar gula darah rendah, hiperhidrosis, penggunaan alkohol dan obat-obatan, hingga penggunaan obat seperti antidepresan.

Seseorang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bila masalah berkeringat pada malam hari ini terjadi secara rutin. Dokter akan membantu mengetahui penyebab keringat berlebih ini dan memberikan jalan keluarnya.

Bila keringat berlebih pada malam hari ini merupakan efek samping dari obat-obatan, dokter mungkin akan merekomendasikan obat alternatif. Bila masalah keringat ini disebabkan oleh menopause, dokter mungkin bisa memberikan opsi terapi hormonal.

Bila masalah berkeringat pada malam hari tak diketahui penyebab jelasnya, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan. Salah satu di antaranya adalah peresepan antiperspirant kuat yang mengandung aluminium klorida heksahidrat.

"Dalam kasus ekstrem, beberapa penderita mungkin memilih untuk terapi arus listrik tegangan rendah yang bernama iontophoresis atau bahkan operasi," ujar dokter estetika dan pendiri Dr Aesthetica, dr Baldeep Farmah, seperti dilansir di laman Metro, Selasa (7/12).

Operasi yang dimaksud adalah operasi untuk menghilangkan atau menonaktifkan kelenjar keringat. Tablet yang mengandung propantheline juga bisa dijadikan sebagai opsi.

Hindari beragam pemicu keluarnya keringat pada malam hari. Sebagian pemicu tersebut adalah stres, konsumsi alkohol atau makanan pedas, merokok, dan selimut berat.

Coba untuk gunakan piyama yang terbuat dari bahan breathable, misalnya katun atau sutra. Bila menggunakan mesin penghangat, mesin ini juga sebaiknya tak dinyalakan pada malam hari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement