Selasa 30 Nov 2021 18:58 WIB

Cakupan Vaksinasi Dasar Anak Hanya 58,4 Persen

Cakupan vaksinasi dasar anak secara nasional hanya 58,4 persen hingga Oktober 2021.

Cakupan vaksinasi dasar anak secara nasional hanya 58,4 persen hingga Oktober 2021.
Foto: www.pixnio.com
Cakupan vaksinasi dasar anak secara nasional hanya 58,4 persen hingga Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Oktober 2021, cakupan imunisasi dasar bagi anak balita dan usia sekolah baru mencapai 58,4 persen. Itu sebabnya Pemerintah Daerah diminta meningkatkan angka capaian imunisasi dasar anak.

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (30/11), menyebutkan, terdapat ketimpangan antara sejumlah provinsi yang angka imunisasi dasarnya sudah di atas 60 persen dengan sebagian besar yang belum mendekati angka 60 persen. "Ini terjadi gap imunisasi di beberapa provinsi. Kalau kita lihat, perlu apresiasi beberapa provinsi, sekalipun di masa pandemi, seperti Banten, malah bisa mencapai 78,8 persen, lebih tinggi sedikit dari target nasional," kata Maxi.

Baca Juga

Provinsi lain yang cakupan imunisasi dasarnya sudah di atas 60 persen, antara lain Sulawesi Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bali, Gorontalo, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Timur dan Jambi. "Ini mestinya jadi pembelajaran bagi provinsi lain, kenapa provinsi yang saya sebut tadi itu bisa mencapai atau mendekati target," katanya.

Maxi menerangkan bahwa dampak dari cakupan imunisasi yang rendah dan tidak merata di beberapa wilayah akan menimbulkan akumulasi populasi yang rentan terhadap penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi. Paling buruk, akan terjadi kejadian luar biasa (KLB) yang diakibatkan dari infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit, seperti difteri ataupun campak dan rubela.

Maxi menodorong setiap daerah untuk meningkatkan cakupan imunisasinya lantaran program imunisasi nasional ini dilakukan oleh pemerintah daerah, mulai dari tingkat desa atau kelurahan dan hingga kecamatan. Dia mengungkapkan saat ini sudah muncul KLB dari penyakit difteri serta campak dan rubela di beberapa wilayah Indonesia. Munculnya KLB penyakit yang sudah lama hilang tersebut dikarenakan menurunya cakupan imunisasi pada Tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi COVID-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement