REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transisi bekerja dari rumah (work from home/WFH) menuju bekerja di kantor (work from office/WFO) selama hampir dua tahun pandemi COVID-19 menciptakan kendala tersendiri bagi sebagian orang. WFH menciptakan kebiasaan baru yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari kaum pekerja. Misalnya, waktu bangun tidur, pola makan, jam kerja hingga waktu interaksi bersama keluarga.
Sebaliknya, WFO memberikan tantangan baru karena pekerja harus kembali pada rutinintas yang melibatkan banyak energi. Pekerja harus bangun lebih awal, menembus kemacetan lalu lintas.
Jika WFH membuat Anda bisa bekerja dari balik layar, WFO menuntut lebih banyak energi untuk bergerak. Alhasil, kondisi kesiapan fisik sangat diperlukan. Bagi Anda yang mulai menjalani WFO.
Berikut ini tips singkat berikut agar lebih mudah menjalani transisi dari WFH:
Olahraga kembalikan kebugaran tubuh
Kebanyakan rebahan ditambah minimnya aktivitas fisik saat bekerja dari rumah (WFO) akan menghambat metabolisme tubuh. Ini berimbas yang berimbas pada menurunnya kebugaran.
Kondisi akan semakin buruk apabila Anda tidak mengatur pola makan sesuai jadwal, bobot tubuh menjadi tak ideal, kehilangan massa otot karena kurang gerak, bahkan berpotensi membuat jantung dan paru-paru melemah.
Hal tersebut tentunya akan menyulitkan Anda untuk bergerak lincah saat beraktivitas normal. Ini juga membuat lebih mudah merasa letih sehingga mengganggu produktivitas pekerjaan.
Guna mencegah hal itu, Anda perlu kembali berolahraga dengan tingkatan yang disesuaikan secara bertahap. Melansir American College of Sports Medicine (ACMS) pada Selasa (23/11), manusia dianjurkan berolahraga minimum 30 menit setiap harinya untuk menjaga kebugaran tubuh.
Jangan cemas, 30 menit olahraga itu bisa Anda siasati dengan aktivitas ringan semisal jalan cepat, jogging, atau kombinasi antara keduanya. Jika bekerja di gedung perkantoran, Anda bisa memanfaatkan tangga manual untuk melatih kembali fisik secara bertahap.