Ahad 21 Nov 2021 13:49 WIB

10 Penyebab Umum Perut Kembung

Makan sambil berjalan memungkinkan tubuh juga menelan lebih banyak udara.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Penyebab perut kembung (ilustrasi).
Foto: Flickr
Penyebab perut kembung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang pasti pernah mengalami perut kembung yaitu sensasi penuh pada perut yang membuatnya merasa tidak nyaman. Perut kembung juga bisa membuat seseorang tidak percaya diri karena terkadang perut terlihat membuncit. 

Perut kembung disebabkan oleh banyak faktor, berikut uraiannya seperti dilansir di Mirror, Ahad (21/11): 

Baca Juga

1. Makan sambil berjalan

Ahli gizi klinis Suzie Sawyer menjelaskan, makan sambil berjalan memungkinkan tubuh juga menelan lebih banyak udara. Alih-alih masuk ke paru-paru, sebagian dari udara itu masuk ke kerongkongan lalu ke perut dan akhirnya ke usus besar, sehingga memicu kembung. Jadi usahakan makan sambil duduk dan kunyahlah makanan sekitar 30 kali sebelum ditelan.

2. Minuman bersoda

Minuman berkarbonasi mengandung karbondioksida dan gas yang dapat memicu perut kembung. Pemanis buatan dalam soda juga semakin menambah masalah karena sulit dicerna oleh tubuh. “Air putih adalah minuman terbaik, sedangkan teh hitam, hijau atau herbal baik untuk pencernaan. Jadi hindari minuman bersoda yang memicu kembung,” kata Sawyer.

3. Menstruasi

Banyak wanita mengalami kembung sebelum dan selama menstruasi. Sawyer mengatakan, selain menyebabkan perdarahan menstruasi, penelitian menunjukkan bahwa perubahan kadar progesteron dan estrogen menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air dan garam. Akibatnya, sel-sel tubuh menjadi bengkak karena air, menyebabkan rasa kembung.

Atasi ini dengan menghindari makanan asin dan karbohidrat olahan (tepung putih dan gula olahan) dan penuhi makanan kaya kalium seperti bayam, ubi jalar, pisang, alpukat, dan tomat.

4. Intoleransi laktosa

Beberapa orang kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa, gula dalam susu sapi. Akibatnya laktosa berfermentasi di usus besar, menghasilkan sejumlah besar karbondioksida dan hidrogen yang dapat menyebabkan kram perut dan gas. Solusinya, coba hentikan konsumsi semua produk susu selama sepekan.

5. Sembelit

Sawyer mengatakan, semakin lama feses berada di usus besar, maka semakin banyak gas yang tertahan di sana. Untuk mengatasinya, cobalah tingkatkan asupan serat untuk menambah jumlah feses dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan. Minum lebih banyak air dan berolahraga secara teratur juga akan membuat usus tetap bergerak.

6. Sindrom iritasi usus

Sindrom iritasi usus adalah kondisi umum dari sistem pencernaan yang dapat menyebabkan kembung, di samping kram, diare dan sembelit. Cobalah membuat buku harian makanan untuk mengidentifikasi makanan pemicu (bawang merah dan bawang putih adalah pemicu umum). Makanlah dalam porsi kecil dan teratur dan sisihkan waktu makan selama 30 menit untuk mencerna makanan Anda.

7. Fruktosa

Sebuah penelitian kecil di Spanyol menemukan 72 persen pasien dengan perut kembung memiliki beberapa bentuk malabsorpsi gula. Penyebab paling umum adalah fruktosa yakni gula alami yang ditemukan dalam buah, madu, dan makanan olahan.

Fruktosa biasanya diserap di usus kecil, tetapi bagi mereka yang memiliki intoleransi fruktosa, beberapa perjalanan ke usus besar tempat bakteri memfermentasi fruktosa. "Ini menyebabkan pelepasan gas hidrogen dan metana, yang menyebabkan rasa sakit, kembung, perut kembung, dan diare,” jelas Sawyer.

8. Penyakit seliaka

Ini adalah kondisi autoimun karena makan gluten yang menyebabkan sistem kekebalan menyerang jaringannya sendiri, merusak usus kecil sehingga tidak mampu menyerap nutrisi dan menyebabkan kembung. Teh jahe atau bir jahe bisa dikonsumsi untuk menenangkan perut dan membantu menghentikan kram. Selain itu, mengikuti diet bebas gluten diyakini bisa mencegah komplikasi jangka panjang dari kondisi tersebut. 

9. Pengaruh obat

Obat-obatan yang diketahui menyebabkan perut kembung termasuk pencahar tertentu, antasida, antibiotik, antidepresan, statin, dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Beberapa wanita yang menggunakan pil kontrasepsi juga mengalami retensi cairan sebagai efek samping.

10. PCOS

Perubahan hormon dapat menyebabkan retensi cairan dan ketidakseimbangan pencernaan. Kembung tidak hanya umum terjadi saat menstruasi, tetapi juga memengaruhi wanita menopause dan mereka yang menderita endometriosis dan Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS). Sebuah studi oleh aplikasi kesehatan wanita menemukan bahwa kembung adalah gejala gangguan yang paling umum, dialami oleh sekitar 77 persen penderita PCOS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement