REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tipe-2 berhubungan dengan kontrol gula darah. Hal ini membuat banyak orang berpikir bahwa diet rendah karbohidrat adalah cara terbaik mengendalikan, mencegah, atau menguranginya.
Namun, saran dari sebuah studi baru di jurnal Nutrients mengatakan, makan lebih banyak makanan gandum tidak hanya mengurangi risiko diabetes tipe-2, tetapi juga sangat mengurangi biaya perawatan kesehatan secara keseluruhan. Studi BMJ Juli 2020 menemukan bahwa mereka yang makan satu atau lebih porsi biji-bijian per hari memiliki risiko 29 persen lebih rendah menderita diabetes tipe-2 daripada mereka yang makan kurang dari satu porsi per bulan. Menurut Whole Grains Council, ada belasan makanan yang mengandung gandum, termasuk barley, jagung, farro, oat, quinoa, sorgum, gandum, dan beras.
"Studi kami menunjukkan satu porsi biji-bijian sebagai bagian dari makanan sehari-hari mengurangi risiko diabetes tipe-2 pada tingkat populasi," kata rekan penulis studi dan profesor di University of Eastern Finland, Janne Martikainen dilansir Eating Well, Kamis (4/11).
Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 16 persen dari keseluruhan konsumsi karbohidrat berasal dari biji-bijian. Namun, angkanya jauh lebih sedikit daripada aturan nutrisi yang menyebutkan bahwa setengah dari biji-bijian, atau tiga hingga lima porsi per hari, haruslah biji utuh.
Akibatnya, sekitar 95 persen populasi berada di bawah tingkat konsumsi serat yang direkomendasikan (25 gram untuk wanita dan 38 gram untuk pria). Hal ini membuat individu tidak memaksimalkan potensi pencegahan diabetes tipe-2.
Konsumsi biji-bijian utuh, menurut Whole Grains Council, yang disarankan, yaitu setengah cangkir pasta gandum utuh, nasi, bulgur, barley atau oat. Kemudian, satu potong roti gandum utuh, atau satu cangkir sereal gandum utuh. Selanjutnya, 28 gram pasta kering gandum utuh, nasi, atau biji-bijian kering lainnya, serta muffin gandum utuh 28 gram.