REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang serial “Friends”, James Michael Tyler, meninggal dunia pada 24 Oktober 2021 setelah berjuang melawan kanker prostat. Aktor berusia 59 tahun itu memerankan manajer Central Perk, Gunther, selama 10 musim di acara hit itu.
Tyler mengumumkan pertama kali didiagnosis dengan penyakit itu pada tiga tahun lalu, selama pemeriksaan fisik rutin pada usia 56 tahun. “Pada September 2018, saya didiagnosa menderita kanker prostat stadium lanjut, yang telah menyebar ke tulang saya," kata dia dalam acara NBC “Today Show”, sewaktu masih hidup.
Penyakitnya diobati dengan terapi hormon, tetapi mulai "bermutasi" selama pandemi, mengakibatkan tumor menyebar di tulang belakang hingga membuatnya tidak bisa berjalan. "Tentu saja, ini stadium 4. Kanker stadium akhir. Jadi pada akhirnya, Anda tahu, (kondisi) itu mungkin akan menyerang saya," ujarnya.
Tyler juga menunjukkan bahwa deteksi dini bisa menyelamatkan hidupnya. Dia menyesal tidak mendengarkan istrinya. Dia juga mendesak pemirsa untuk meminta dokter mereka melakukan tes PSA (prostate-specific antigen) lain untuk pemeriksaan. Dia menambahkan bahwa deteksi diri dapat mengobati 99 persen penyakit itu.
Lantas, apa sebenarnya kanker prostat? Berikut penjelasan yang berkaitan dengan prostat, dilansir di laman Eat This Not That, Selasa (26/10):
Baca juga : Tidur Kurang dari Enam Jam Gandakan Risiko Kematian Dini
Siapa yang berisiko terkena kanker prostat?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahwa 13 dari 100 pria Amerika akan didiagnosis menderita kanker prostat selama hidup mereka. Sebanyak dua hingga tiga orang akan meninggal sebagai akibatnya. Faktor risiko termasuk usia, riwayat kondisi keluarga, dan ras.
Apa gejala kanker prostat?
Kanker prostat biasanya tidak muncul dengan gejala, dan kebanyakan pria didiagnosa melalui pemeriksaan fisik. “Sebagian besar terdiagnosis pada stadium lokal dan asimtomatik,” kata asisten profesor pengobatan darurat di Sidney Kimmel Medical College di Thomas Jefferson University di Philadelphia, Darren Mareiniss. CDC mengatakan ada gejala yang harus diwaspadai melalui situs web mereka yakni:
- Masalah buang air kecil: Kesulitan buang air kecil, kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, atau aliran urin yang lemah atau terputus atau sering buang air kecil (terutama pada malam hari) semua bisa menjadi tanda penyakit itu. Menurut Mareiniss, retensi urin merupakan manifestasi stadium akhir dari kanker prostat.
- Darah dalam urine atau sperma: Mareiniss mencatat bahwa darah dalam urin atau sperma bisa menjadi gejala awal kanker.
- Nyeri di punggung, pinggul, atau panggul: Menurut Mareiniss, nyeri tulang yang tidak kunjung hilang umumnya merupakan tanda penyakit lanjut.
- Sakit di bagian penis: Mareiniss mencatat bahwa ejakulasi yang menyakitkan atau disfungsi ereksi umumnya merupakan tanda penyakit lanjut.
Kapan harus diskrining?
Karena kebanyakan orang tidak mengalami gejala, Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS merekomendasikan agar semua pria berusia antara 55 dan 69 tahun mempertimbangkan skrining kanker prostat. Namun, beberapa pria harus melakukan skrining lebih awal dari yang lain.
The Prostate Cancer Foundation menyarankan orang Amerika-Afrika memulai diskusi pada usia 40, sedangkan American Cancer Society mendorong skrining seseorang brusia 45 untuk Afrika Amerika, dan juga orang-orang yang memiliki ayah atau saudara laki yang didiagnosis dengan penyakit itu sebelum usia 65 tahun.
Baca juga : Jenis Makanan yang Bermanfaat Lawan Peradangan di Tubuh