Selasa 12 Oct 2021 16:28 WIB

Tanda Kolesterol Tinggi Bisa Dilihat dari Wajah

Xanthelasma dapat berkembang di area kelopak mata bawah dan atas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda kolesterol tinggi bisa terlihat dari wajah (Ilustrasi).
Foto: Boldsky
Tanda kolesterol tinggi bisa terlihat dari wajah (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemak yang menumpuk di dalam pembuluh darah dapat membatasi pergerakan aliran darah. Hal itu dikhawatirkan menyebabkan munculnya benjolan di kulit wajah. Pertumbuhan kulit yang terangkat, tampak seperti lilin, sering berwarna kekuningan dapat muncul di kelopak mata. 

"Lesi ini dikenal sebagai xanthelasma dan dapat berkembang di area kelopak mata bawah dan atas," menurut DermNet NZ seperti dilansir di laman Express, Selasa (12/10).

Pertumbuhan itu dimulai dari ukuran kecil, kemudian dapat terus tumbuh dalam ukuran yang lebih terlihat. Saat pertumbuhan muncul di tempat lain di tubuh, mereka dikenal sebagai xanthomas. Lesi tersebut harus diperiksa ke dokter dan tes darah dapat mengungkapkan kadar kolesterol Anda.

Kolesterol tinggi juga membuat Anda berisiko serangan jantung dan strok karena terlalu banyak zat lemak dapat membatasi aliran darah ke organ vital. Jika Anda mengalami pertumbuhan kulit xanthomas, sebaiknya kurangi kadar kolesterol Anda. Ahli jantung, dr Suzanne Steinbaum, mengatakan Anda harus memulainya dari suatu tempat.

Caranya, hindari lemak trans. Lemak trans dapat ditemukan dalam piza beku, kue, kulit pie, dan kue kering. Jadi, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah memasak dari awal dan menambahkan banyak sayuran.

"Lemak trans ditemukan secara alami pada tingkat rendah di beberapa makanan, seperti daging dan produk susu," kata National Health Service (NHS) di Inggris.

Hal tersebut menunjukkan, mengurangi daging dan produk susu dapat bermanfaat untuk kadar kolesterol. Ahli jantung lain, dr Sarah Samaan, merekomendasikan Anda berolahraga setidaknya dua setengah jam sepekan.

Mayo Clinic menjelaskan, trigliserida adalah ukuran penting kesehatan jantung. Setiap kalori yang tidak segera digunakan oleh tubuh untuk energi disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak. "Kemudian, hormon melepaskan trigliserida untuk energi di antara waktu makan," ujar Mayo Clinic.

Jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori dibandingkan yang digunakan, Anda bisa memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Trigliserida tinggi dapat berkontribusi pada pengerasan arteri, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan strok. Dengan demikian, dengan berolahraga, Anda mampu menurunkan kadar trigliserida dalam tubuh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement