REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh dalam dalam jumlah tertentu. Tubuh membutuhkann kolesterol untuk memproduksi membran sel, vitamin D dan banyak lagi.
Dilansir dari healthline, kolesterol darah tinggi dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan Anda. Kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan strok. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kolesterol darah tinggi umumnya memiliki nilai 200 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih. Kadar kolesterol yang sehat adalah kurang dari 200 mg/dL.
Ada banyak kemungkinan penyebab kolesterol tinggi. Namun, ada faktor yang dapat menyebabkan kolesterol naik lebih cepat, sebagai berikut:
Konsumsi Kopi yang Tinggi
Kopi mengandung kafein. Kafein sering dikaitkan dengan lonjakan tekanan darah tinggi. Namun, kopi juga bisa meningkatkan kadar kolesterol darah Anda.
Dalam sebuah studi kecil pada 2018, peneliti meneliti dampak konsumsi espresso setiap hari pada orang dewasa muda. Mereka menentukan bahwa mengkonsumsi rata-rata empat espresso per hari dikaitkan dengan peningkatan kolesterol total dan kolesterol LDL (jahat).
Efek peningkatan kolesterol ini mungkin karena diterpen atau minyak, dalam kopi. Menurut artikel 2015, diterpen meningkatkan kolesterol dengan menghambat sintesis asam empedu.
Studi 2018 mencatat bahwa minuman berbasis espresso mengandung lebih banyak diterpen daripada kopi yang disaring atau instan. Jadi, untuk meminimalkan risiko kolesterol tinggi dari kopi, pertimbangkan untuk membatasi minuman yang dibuat dengan espresso.
Stres
Menurut sebuah studi tahun 2017, stres psikologis dapat meningkatkan risiko memiliki LDL dan kolesterol total yang tinggi. Hal ini bisa jadi karena hormon kortisol, yang melonjak selama masa stres. Kadar kortisol yang tinggi memiliki efek peningkatan kolesterol pada tubuh.
Untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi akibat stres, cobalah berlatih teknik manajemen stres seperti olahraga, meditasi dan latihan pernapasan.
Merokok
Merokok bisa menjadi penyebab lonjakan kadar kolesterol. Hal ini lantaran rokok mengandung nikotin. Menurut artikel tahun 2021, selama merokok, nikotin dalam jumlah tinggi memasuki aliran darah melalui paru-paru. Hal ini menyebabkan tubuh melepaskan neurotransmiter yang disebut katekolamin.
Peningkatan katekolamin meningkatkan lipolisis atau pemecahan lipid yang meningkatkan produksi kolesterol LDL. Kenaikan kolesterol LDL juga mengurangi kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi akibat rokok adalah dengan menghindari atau berhenti merokok.