REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Pemeran James Bond, Daniel Craig, mengatakan dari semua film James Bond yang dia bintangi, No Time to Die menumbangkan sebagian besar kiasan yang sering mendefinisikan mata-mata klasik. Sebagai aktor, dia sengaja melakukan itu sejak berperan sebagai Bond.
“Pertama dan terpenting, kami membuat film Bond, dan film Bond memiliki semua hal yang terus berlanjut dan kiasan, dan saya ingin menumbangkan semuanya. Saya pikir kami mencapai itu, selama bertahun-tahun, dan dengan yang satu ini kami melangkah lebih jauh,” kata Craig, dilansir laman Screen Rant, Kamis (29/9).
Berbicara tentang No Time to Die dengan Total Film dan GamesRadar+, Craig membahas bagaimana karakter Bond telah berevolusi sejak dia masuk ke dalam peran tersebut. Ketika ditanya tentang apa yang dia harapkan untuk masa depan James Bond, aktor itu menjawab tak ada hubungannya dengannya.
“Saya pikir itulah yang telah kami lakukan. Saya diberi kesempatan, kesempatan luar biasa ketika saya diberi peran ini, untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengannya, dan yang akan saya syukuri selamanya. Saya ingin, tidak memutakhirkannya dengan cara yang jelas, tetapi membuatnya serelevan mungkin,” jelasnya.
Sejak film Casino Royale pada 2006, iterasi karakter ikonik Craig telah berdiri terpisah dari versi sebelumnya. Dia sedikit lebih serius dari biasanya, dan dia memiliki alur cerita yang memanjang dari satu film ke film lainnya.
Bahkan awal No Time to Die akan menemukannya di tempat yang tidak biasa. Pada saat film dimulai, Bond telah pensiun dan memulai hidup baru dengan cintanya Madeleine Swann (Léa Seydoux). Tentu saja, itu tidak akan lama sebelum dia kembali ke MI6, tetapi akan ada beberapa intrik sebelum itu.
No Time to Die sudah terlihat mengguncang mitologi Bond dalam beberapa hal. Terutama dalam karakter wanitanya. Selain kembalinya pemain seperti Madeleine dan Moneypenny (Naomie Harris), film ini memperkenalkan agen CIA Paloma (Ana de Armas) dan Nomi (Lashana Lynch), salah satu double-0 baru MI6.
Nomi terutama tampaknya menentang format Bond yang khas. Meskipun seperti yang diisyaratkan Craig, pasti ada lebih banyak penyimpangan dari cetakan yang sudah dikenal di No Time to Die.
Penonton akan segera berbagi pemikiran mereka tentang perbedaan film tentang kiasan Bond yang sudah dikenal, serta akhir cerita Craig. Ada banyak minat untuk melihat bagaimana ceritanya akan berakhir, yang bisa menjadi subversi tersendiri.
Penayangan No Time to Die sangat penting karena dua alasan. Selain akhirnya film ini dirilis di bioskop, film ini menandai terakhir kalinya Craig akan memerankan James Bond. Di Indonesia, film ini tayang di bioskop mulai Kamis (30/9).