Sabtu 25 Sep 2021 06:25 WIB

20 Gejala Umum Covid-19 yang tak Boleh Diabaikan

Zoe Covid Symptom Tracker memperlihatkan 20 gejala umum Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Tes Covid-19. Orang yang merasakan gejala Covid-19 perlu menjalani tes.
Foto:

Spector mengatakan bahwa gejala pada orang dewasa yang telah divaksinasi lengkap mengembangkan gejala Covid-19 yang sama seperti pada anak-anak selama setahun terakhir ini. Hal itu mungkin terjadi karena reaksi kekebalan yang lebih baik.

photo
Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

Berikut 20 gejala Covid teratas berdasarkan data dari aplikasi Zoe Symptom Tracker dan persentase orang yang pernah mengalaminya

    1. Sakit kepala (72 persen)

    2. Hidung berair (72 persen)

    3. Bersin (60 persen)

    4. Sakit tenggorokan (54 persen)

    5. Batuk (47 persen)

    6. Kehilangan penciuman (46 persen)

    7. Demam (43 persen)

    8. Kedinginan (35 persen)

    9. Suara serak (34 persen)

   10. Salah mengenali aroma (34 persen)

   11. Merasa pusing (34 persen)

   12. Lainnya (34 persen)

   13. Sakit mata (29 persen)

   14. Kabut otak (27 persen)

   15. Tak selera makan (26 persen)

   16. Nyeri otot (26 persen)

   17. Nyeri dada (20 persen)

   18. Diare (19 persen)

   19. Kelenjar bengkak (18 persen)

   20. Sakit telinga (18 persen)

Lebih lanjut, Prof Spector mengatakan bahwa 20 gejala umum Covid-19 yang disebutkan oleh para ahli kesehatan akan membantu orang mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sedang terjadi. Para ahli membandingkan data saat ini dengan yang dikumpulkan pada Desember 2020 dan sementara banyak gejalanya tetap sama.

Spector mengatakan bahwa saat ini ada lebih banyak orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 mengalami pilek dan bersin dibanding sebelumnya. Ia menambahkan bahwa bagaimanapun gejala tetap bervariasi berdasarkan usia dan vaksin yang sudah didapat.

"Penting untuk mengetahui daftarnya jauh lebih luas dari yang Anda kira. Penting agar siapapun dengan gejala pilek atau flu harus melakukan tes Covid-19," jelas Spector.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement