Jumat 10 Sep 2021 05:17 WIB

Tips Olahraga bagi Penderita Diabetes

Penderita diabetes sering melakukan kesalahan saat olahraga sehingga trauma.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Penderita diabetes sering melakukan kesalahan saat olahraga sehingga trauma.
Foto: Picpedia
Penderita diabetes sering melakukan kesalahan saat olahraga sehingga trauma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penderita diabetes perlu menjaga kadar gula tetap stabil, dengan gaya hidup sehat, seperi pola makan maupun olahraga. Dari segi olahraga, tak jarang mereka masih melakukan kesalahan sehingga yang terjadi justru trauma dan enggan berolahraga lagi.

Sebut saja ikut bersepeda jarak jauh dengan orang yang relatif lebih sehat, senam aerobik sampai kelelahan atau berlari terlalu lama. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Michael Triangto, SpKO mengatakan, seharusnya olahraga yang dilakukan mendatangkan manfaat, bukan justru menambah masalah baru.

Baca Juga

Sering terjadi bahwa bukan hanya pada penderita diabetes, tetapi juga pengidap penyakit jantung, hipertensi dan lainnya, ikut berolahraga bersama dengan kelompok lebih sehat. Disitulah pentingnya olahraga bersifat individual atau customize.

“Jenis olahraga tidak baku, misalnya kadar gula sudah turun kemudian olahraganya dicontek tetangga, ipar. Juga bukan dari jurnal terbaru, padahal diri tidak mampu sehingga malah gagal dan tidak mau olahraga,” kata Michael dalam Live IG bersama @Lenteradiabetes_dr.Johan, akhir pekan lalu.

Tidak wajar, misalnya, bagi penderita diabetes dan obesitas dipaksa lari, berkeringat. Hal itu menyebabkan pola diet gagal, tidak mampu olahraga karena terlalu lelah dan kadar gula kembali naik, selalu menjadi fluktuatif tidak terkendali.

Lalu bagaimana olahraga yang tepat? Michael menjelaskan bahwa manusia pada hakikatnya harus mampu memobilisasi diri sendiri dengan berjalan kaki, bukan dengan kursi roda atau kendaraan lainnya. Periksa kadar gula sebelum latihan, kemudian cek nadi, tensi dan keluhan subjektif.

Waktu dalam olahraga juga bisa dikatakan relatif bagi setiap individu. Upayakan olahraga tidak langsung dilakukan setelah makan, melainkan sebaiknya menunggu minimal 10 menit, setengah jam sampai satu jam.

Menurut dokter yang juga aktif di RS Mitra Keluarga Kemayoran itu, orang dengan diabetes perlu didukung lingkungan sekitar maupun memotivasi diri sendiri. Karena tidak jarang pula muncul penolakan dari keluarga maupun pasien itu sendiri dalam menjalankan saran berolahraga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement