Kamis 22 Jul 2021 19:57 WIB

Penderita Diabetes Diminta Berhenti Olahraga Bila Alami Ini

Olahraga bisa menjadi berbahaya bagi penderita diabetes pada kondisi tertentu.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Olahraga bisa menjadi berbahaya bagi penderita diabetes pada kondisi tertentu.
Foto: Pixabay
Olahraga bisa menjadi berbahaya bagi penderita diabetes pada kondisi tertentu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran olahraga dari RS Mitra Keluarga Kemayoran Jakarta Pusat, dr Michael Triangto, SpKO, menjelaskan, seorang penderita diabetes atau diabetesi diizinkan berolahraga dengan jenis olahraga ringan. Namun, ia menegaskan, ada tanda bahaya olahraga bagi penderita diabetes dan diminta untuk berhenti melakukannya.

Pertama, setiap adanya keluhan atau perasaan tidak nyaman, baik sebelum pada saat maupun setelah berolahraga, sebaiknya harus dikonsultasikan ke dokter. Ia mengatakan, pada dasarnya seorang diabetesi melakukan olehraga untuk sport theraphy atau olahraga untuk kesehatan.

Baca Juga

Namun, prinsip sport theraphy sangat berbeda dengan prinsip olahraga pada umumnya. Prinsip pada umumnya no pain no gain, dimana ketika belum sakit belum berolahraga, belum berkeringat belum berolahraga.

Sementara dalam olahraga untuk olahraga kesehatan tidak demikian. Seseornag yang menerapkan olahraga kesehatan haruslah merasakan lebih nyaman setelah berolaharaga ataupun pada saat berolahraga.

"Olahraga kesehatan tidak dapat mentolerir segala sesuatu yang menggangu kesehatan pelakunya," ujarnya dalam KULWAP bersama Diabetasol dengan tema 'Tatalaksana Lengkap Diabetes dan Kolesterol Selama Masa Pandemik', belum lama ini.

Hal lain yang harus diperhatikan diabetesi saat berolahraga adalah cukupi kebutuhan cairan. Pasalnya, salah satu gejala diabetes adalah sering buang air kecil (BAK) sehingga banyak kehilangan cairan.

“Karena itu, penderita diabetes tidak boleh olahraga sampai berkeringat berlebihan,” ujarnya.

Selain itu, apabila seorang diabetesi berolahraga di luar rumah, maka disarankan membawa snack untuk mencegah terjadinya hipoglikemi (penurunan kadar gula darah berlebih). Pada saat gula darah turun, berkeringat dingin, pandangan berkunang, sakit kepala dan lainnya, makanlah snack tersebut.

“Mulailah berolahraga dengan apa yang ada. Jangan menunda olahraga yang mudaha," kata Michael.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement