Jumat 03 Sep 2021 00:05 WIB

Studi: Perempuan Belum Prioritaskan Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi masih di bawah penampilan dan berat badan perempuan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Sebagian besar perempuan masih menempatkan kesehatan ginekologi di bawah berat badan dan penampilan kulit dalam daftar prioritas mereka.
Foto: Piqsels
Sebagian besar perempuan masih menempatkan kesehatan ginekologi di bawah berat badan dan penampilan kulit dalam daftar prioritas mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar perempuan masih menempatkan kesehatan ginekologi di bawah berat badan dan penampilan kulit dalam daftar prioritas mereka. Ginekologi itu sendiri berkenaan dengan kesehatan perempuan, khususnya sistem reproduksi.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Superdrug, hanya 9 persen perempuan yang menganggap kesehatan ginekologi sebagai sesuatu yang penting. Sedangkan perempuan yang menganggap berat badan sebagai masalah kesehatan penting berkisar di angka 19 persen. Sekitar 10 persen perempuan juga menganggap kesehatan kulit sebagai salah satu prioritas penting.

Baca Juga

Studi yang melibatkan lebih dari 2.000 perempuan ini juga menemukan bahwa satu dari dua perempuan tak segera memeriksakan diri ke dokter bila mereka memiliki kekhawatiran terkait masalah kesehatan ginekologi. Selain itu, satu dari lima perempuan juga menilai masalah kesehatan ginekologi merupakan hal yang bisa terabaikan dengan mudah.

Ada banyak faktor yang mendasari hal ini terjadi. Sebagai contoh, sekitar 12 persen perempuan merasa malu untuk berbicara mengenai kesehatan ginekologi. Selain itu, ada pula 13 persen peremmpuan yang tidak tahu bagaimana cara mengenali adanya masalah kesehatan ginekologi.

Seperti dilansir Metro, Kamis (2/9), September merupakan bulan yang tepat untuk kembali meningkatkan kesadaran para perempuan mengenai pentingnya kesehatan ginekologi. Alasannya, September merupakan bulan Kesadaran Kanker Ginekologi atau kanker yang menyerang organ reproduksi perempuan.

Baca juga : Masjid Istiqlal, Juru Bicara Islam Moderat

Masalah kesehatan ginekologi memang tak hanya berkaitan dengan kanker. Akan tetapi, studi menunjukkan bahwa kesadaran prempuan akan kanker ginekologi masih sangat rendah dan mengkhawatirkan. Padahal, kanker ginekologi perlu ditemukan sedini mungkin agar hasil pengobatan lebih optimal.

Duta Superdrug Dr Sara Kayat menilai salah satu kendala yang ada saat ini adalah tidak adanya satu tes skrining yang bisa sekaligus mendeteksi lima jenis kanker ginekologi. Oleh karena itu, perempuan diharapkan bisa mengetahui dan mengenali gejala-gejala apa saja yang perlu mereka waspadai.

"Kita tahu bahwa, ketika ditemukan lebih dini, kanker-kanker ini seringkali bisa diobati dengan efektif," pungkas Dr Kayat.

Kanker ginekologi terdiri dari lima jenis yatu kanker serviks, kanker ovarium, kanker vagina, kanker vulva, dan kanker uterus. Superdrug dan The Lady Garden Foundation mengungkapkan ada beberapa gejala kanker ginekologi yang perlu diketahui oleh perempuan.

"Seringkali gejala-gejala ini cukup samar dan salah diatribusikan, jadi, memiliki kepercayaan diri terhadap tubuh Anda sendiri dan mengenali kapan sesuatu terasa tidak benar, merupakan hal krusial," ungkap Superdrug dan The Lady Garden Foundation.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement