Ahad 29 Aug 2021 06:30 WIB

Sindrom Havana Masih Misterius, Apa Penyebab Paling Mungkin?

Sindrom Havana diduga dialami oleh pejabat AS di Hanoi, Vietnam.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. Kunjungan Harris ke Vietnam sempat tertunda pada pekan ini setelah adanya laporan mengenai dugaan kasus gangguan akustik yang dicurigai sebagai sindrom Havana.
Foto:

Penjelasan yang paling diterima secara luas, setidaknya oleh pemerintah AS, datang pada akhir tahun lalu. Pada Desember 2020, sebuah laporan National Academies of Sciences (NAS) menemukan bahwa energi frekuensi radio yang terarah dan berdenyut tampaknya menjadi penyebab yang paling masuk akal, terutama pada individu dengan gejala awal yang berbeda.

Selain itu, beberapa peneliti juga menganggap gelombang mikro (microwave), yakni gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi, sebagai "tersangka utama" untuk sindrom tersebut. Itulah yang diduga menjadi masalah keamanan dalam perjalanan Harris ke Vietnam.

Misteri seputar sindrom Havana memang membuat orang meragukan keberadaannya. Mengingat hanya diplomat AS dan Kanada yang melaporkannya, misteri itu semakin dalam. Namun, pemerintah AS yakin bahwa itu memang ada.

"Saya yakin bahwa apa yang dialami oleh petugas kami dan beberapa anggota keluarga, serta pegawai pemerintah AS lainnya, adalah nyata, dan ini serius,” kata CIA Director William Burns pada bulan lalu.

Burns meyakini bahwa sindrom itu adalah hasil dari tindakan yang disengaja. Untuk itu, AS melakukan segalanya mulai dari membentuk gugus tugas hingga mendanai penelitian baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement