REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang gamer remaja asal Thailand bernama Dej Nam (18) ditemukan meninggal oleh ibunya, Ging, pada Sabtu pekan lalu. Sang bunda mengecek ke kamarnya karena Nam tidak turun ke bawah saat makan siang.
Ging mengungkapkan bahwa putranya memiliki kebiasaan begadang hingga pagi hari untuk bermain gim di ponsel dan komputernya. Selama ini, ia tidak pernah merasa khawatir berlebihan.
Menurut Ging, kamarnya bersebelahan dengan putranya. Ia sempat mendengar putranya itu mandi di tengah malam sebelum menutup pintu kamarnya.
Ging mulai khawatir pada Sabtu lalu karena pintu kamar Nam terkunci dan Nam tidak menjawab panggilannya. Sebagai upaya terakhir, dia meminta tetangga untuk membantu masuk ke kamarn Nam. Ibu berusia 42 tahun itu sangat terkejut menemukan putranya bertelanjang dada dan tergeletak di lantai dengan ponsel di sisinya.
"Anak saya tidak turun saat sarapan dan tidak bersiap-siap ke sekolah. Saya mengetuk pintu kamarnya, tapi dia tidak keluar,” ujar Ging yang tinggal di provinsi Mae Hong Son, Thailand.
"Saya berasumsi bahwa dia tidak ada kelas, jadi saya biarkan dia tidur. Tapi sekitar pukul dua siang, saya ke kamarnya lagi, tapi dia masih diam dan tidak menjawab," ungkap Ging, dikutip dari The Sun, Jumat (27/8).
Tiba di tempat kejadian, petugas kemudian membawa jasad Nam ke rumah sakit untuk memastikan penyebab kematiannya. Tak lama setelah itu, Kapten Polisi Kittisak Kammana mengungkapkan, kemungkinan Nam meninggal karena gagal jantung diakibatkan kurang tidur.
"Dia kebanyakan bergadang, sementara harus bangun pagi untuk pergi ke sekolah setiap hari. Tubuhnya tidak cukup istirahat hingga menyebabkan kematian mendadak ini," kata Kammana.
Dua tahun lalu, remaja Thailand lainnya, Piyawat Harikun, juga mengalami nasib tragis. Ia meninggal di depan komputernya setelah semalaman bermain gim multiplayer.