Kamis 26 Aug 2021 13:43 WIB

Varian Delta Bisa Tularkan Virus 2 Hari Sebelum Ada Gejala

Hampir tiga per empat infeksi varian delta terjadi selama fase presimptomatik.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
varian delta dapat menularkan virus sekitar dua hari sebelum muncul gejala (ilustrasi).
Foto: republika
varian delta dapat menularkan virus sekitar dua hari sebelum muncul gejala (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli kesehatan menyebut seseorang yang terinfeksi virus corona varian delta dapat menularkan virus sekitar dua hari sebelum muncul gejala. Studi dalam jurnal Nature mengatakan perubahan ini bisa menjadi fitur utama yang mendorong lonjakan terbaru dalam kasus Covid-19.

Penularan presimptomatik adalah fitur dari varian virus corona sebelumnya, tetapi penelitian menunjukkan kesenjangan antara menerima tes positif dengan sistem perasaan hanya 0,8 hari. Akibatnya, hampir tiga per empat infeksi delta terjadi selama fase presimptomatik.

“Strain delta lebih menular, sebagian karena individu yang terinfeksi membawa dan menyebarkan lebih banyak virus daripada versi sebelumnya,” kata Direktur Medis Satgas Covid-19 untuk DispatchHealth, Stefen Ammon, dilansir laman Health Line, Kamis (26/8).

Dia membandingkan virus corona versi lama serupa dengan penularan flu biasa, tetapi varian delta lebih menular dibandingkan influenza musiman, polio, cacar, ebola, flu burung, dan sama menularnya dengan cacar air. Karena peningkatan transmisibilitas ini, varian delta telah menjadi varian dominan di seluruh dunia. Infeksinya menyumbang lebih dari 90 persen kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS).

Vaksin masih sangat efektif untuk mencegah rawat inap dan kematian akibat Covid-19. Ammon mengatakan, ketika vaksin Covid-19 pertama kali tersedia, mereka menunjukkan kemampuan luar biasa untuk mencegah penerima tertular segala bentuk Covid-19, yang sebagian besar menghilangkan paparan asimtomatik dan presimptomatik. Namun, varian delta telah mengembangkan kemampuan dalam beberapa kasus “menghindari” kekebalan yang diberikan oleh vaksinasi, yang berarti ada lebih banyak terobosan infeksi pada individu.

Namun, studi terbaru menunjukkan pentingnya mendapatkan vaksin Covid-19, baik untuk kesehatan pribadi maupun penularan terbatas. Fakta bahwa orang tanpa gejala menyebarkan virus bukanlah informasi baru. "Kami telah mengetahui bahwa orang menular sebelum mereka bergejala selama lebih dari setahun,” ujar seorang ahli penyakit menular dan spesialis farmasi klinis penyakit menular di Temple University Hospital di Philadelphia, Jason Gallagher.

Namun, Gallagher mengatakan penelitian menunjukkan bahwa RNA virus menurun lebih cepat pada orang yang divaksinasi dibandingkan orang yang tidak divaksinasi, menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak menularkan virus ke orang lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement