Senin 09 Aug 2021 01:32 WIB

Riset Ungkap Long Covid-19 Jarang Terjadi pada Anak

Riset mengungkap long Covid-19 atau Covid-19 berkepanjangan jarang terjadi pada anak

Rep: Imas Damayanti/ Red: Christiyaningsih
 Jajak pendapat terbaru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa sebagian orang tua enggan anaknya mendapat vaksinasi Covid-19 (ilustrasi).
Foto:

Secara keseluruhan, anak-anak tersebut sakit selama rata-rata enam hari dan mengalami rata-rata tiga gejala pada pekan pertama sakit. Penelitian itu juga membenarkan bahwa Covid-19 cenderung bermanifestasi sebagai penyakit ringan pada anak-anak dan mereka biasanya pulih dengan cepat.

Disebutkan juga dalam penelitian sebagian besar anak pulih dalam waktu empat pekan, dengan minoritasnya mengalami gejala setelah satu bulan. Biasanya, mereka hanya memiliki dua gejala yang tersisa setelah empat pekan.

Gejala yang paling sering dialami oleh anak dengan durasi sakit yang lama adalah kelelahan. Sebanyak 84 persen anak-anak dilaporkan mengalami kelelahan di beberapa titik dalam penyakit mereka dan hal ini adalah gejala yang paling persisten.

Sakit kepala dan kehilangan indra penciuman juga umum menurut para peneliti. Mereka menyebut sakit kepala lebih sering terjadi pada awal penyakit sementara kehilangan indra penciuman cenderung terjadi kemudian dan bertahan lebih lama.

Dari 1.379 anak yang mengalami gejala setidaknya dua bulan sebelum akhir masa studi, kurang dari dua persen mengalami gejala selama lebih dari delapan pekan.

Anak-anak yang lebih tua dalam kelompok usia 12 hingga 17 tahun biasanya sakit lebih lama daripada anak-anak usia sekolah dasar yang berusia 5 hingga 11 tahun. Sedangkan anak-anak yang lebih tua juga lebih mungkin memiliki gejala setelah empat pekan daripada yang lebih muda, tetapi tidak ada perbedaan dalam jumlah anak-anak yang masih memiliki gejala setelah delapan pekan.

Para peneliti juga menilai anak-anak yang dites negatif Covid-19 mungkin memiliki penyakit masa kanak-kanak lainnya, seperti pilek dan flu. Mereka menemukan anak-anak dengan Covid-19 sakit lebih lama dibandingkan dengan anak-anak dengan penyakit lain yang dites negatif untuk Covid-19.

Namun, penelitian menunjukkan pada empat pekan sejumlah kecil anak dengan penyakit lain cenderung memiliki gejala lebih banyak daripada mereka yang sakit Covid-19.

“Data kami menyoroti bahwa penyakit lain, seperti pilek dan flu, juga dapat memiliki gejala yang berkepanjangan pada anak-anak. Penting untuk mempertimbangkan hal ini ketika merencanakan layanan kesehatan anak selama pandemi dan setelahnya,” kata Peneliti Senior, Konsultan, dan juga Dosen di King’s College London, Michael Absoud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement