Jumat 06 Aug 2021 09:16 WIB

Pandemi, Kasus Anak Rabun Jauh Meningkat Dua Kali Lipat

Pandemi Covid-19 telah membuat kasus rabun jauh pada anak meningkat.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Pemeriksaan mata anak. Kasus rabun jauh pada anak meningkat karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu menatap layar gawai dan kurang berada di luar ruangan.
Foto:

Untuk memastikan temuan itu, Yam bersama rekan-rekan penelitiannya  kemudian merekrut 709 anak berusia enam hingga delapan tahun antara Januari hingga Agustus 2020 lalu mengikuti perkembangan mereka selama rata-rata 7,89 bulan. Para peneliti kemudian membandingkan data dari sekelompok 1.084 anak dalam rentang usia yang sama yang dipelajari sebelum munculnya Covid-19.

"Anak-anak perlu meletakkan komputer mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar," kata Yam.

Selama pandemi, kejadian tahunan miopia adalah 26,98 persen, lebih dari dua kali lipat insiden tahunan 11,63 persen pada kelompok sebelum pandemi. Para peneliti juga melihat berapa banyak panjang aksial, diukur dari kornea ke bagian belakang mata berubah dari waktu ke waktu.

Pada anak-anak dengan rabun jauh progresif, panjang aksial meningkat seiring bertambahnya usia anak, sehingga jika mata dapat dilihat secara profil akan terlihat lebih lonjong daripada melingkar.  Perkiraan perubahan panjang aksial tahunan di antara anak-anak selama pandemi adalah 0,45 milimeter, dibandingkan dengan 0,28 pada kelompok pra-pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement