Kamis 05 Aug 2021 22:30 WIB

Bruxism Meningkat Semasa Pandemi, Anda Juga Mengalaminya?

Bruxism ditandai dengan menggeretakkan gigi hingga muncul masalah gigi dan rahang.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Pemeriksaan gigi (Ilustrasi). Kasus bruxism meningkat sejak pandemi Covid-19. Bruxism dapat menyebabkan sakit rahang, sakit gigi, gigi patah, atau terkelupas.
Foto:

Bruxism tidak hanya memengaruhi orang dewasa. Anak-anak juga bisa mengalaminya.

Seorang psikiater anak dan remaja di Harvard, Dr. Kevin Simon, mengatakan, dia telah melihat peningkatan pada pasien dengan kecemasan atau gangguan terkait kesehatan mental lainnya yang mencatat keluhan fisik, seperti sakit kepala dan nyeri rahang. Menurut Simon, keluhan fisik terkait hal tersebut tidak sedikit dengan ketegangan dan stres yang mereka bawa dalam bentuk mengepal dan menggertakkan.

"Makin banyak yang sakit kepala, lebih banyak kasus orang yang mengalami ketegangan di rahang dan leher. Mengobati kondisi kesehatan mental yang mendasari menjadi penting untuk mengobati gejala-gejala itu," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement