REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemilik anak bulu yang senang memotret kucing kesayangannya kini punya alasan baru untuk menjepret lebih banyak foto karena itu bisa membantu kucing mereka. Perusahaan teknologi kesehatan hewan Sylvester.ai di Calgary, Alberta, Kanada, telah mengembangkan aplikasi Tably yang menggunakan kamera handphone untuk mengetahui apakah si anak bulu merasakan sakit.
Aplikasi tersebut melihat posisi telinga dan kepala kucing, penyempitan mata, ketegangan moncong, dan bagaimana perubahan kumis kucing untuk mendeteksi rasa tidak nyaman kucing. Dikutip dari Reuters, Rabu (28/7), studi 2019 yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports menemukan bahwa "felice grimace scale" (FGS) atau skala seringai kucing valid dan bisa diandalkan untuk melihat adakah rasa sakit pada kucing.
"Itu membantu pemilik kucing mengetahui apakah kucing mereka sedang merasa sakit atau tidak," kata Miche Priest, lead venture Sylvester.ai.
"Kami bisa melatih mesin menggunakan machine learning dan sederet gambar. Aplikasi ini bisa membantu dokter hewan muda," kata Dr. Liz Ruelle dari Wild Rose Cat Clinic di Calgary, di mana pengembang mengembangkan algoritma.
"Saya senang bekerja dengan kucing, saya tumbuh besar bersama kucing-kucing," tambahnya.
Bagi mereka yang mungkin belum punya banyak pengalaman, rasanya bisa menakutkan untuk tahu apakah pasienmu merasa kesakitan. Aplikasi yang belajar pola dari foto-foto wajah kucing bisa membantu.
"Tapi pemilik kucing harus melihat keseluruhan tubuh hewan peliharaan mereka, termasuk ekor, untuk mengetahui kondisi si kucing, kata Alice Potter dari yayasan hewan RSPCA Inggris Alice Potter.
"Ekor kucing yang khawatir atau ketakutan akan sangat tegang. Selain itu, pikirkan juga perilaku mereka soal makan, minum, buang air, tidur, apakah seperti biasanya?" tambahnya lagi.