REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang beranggapan ketika kucing mendekat atau duduk di pangkuan, itu artinya anabul tersebut ingin dielus. Padahal, tak selalu demikian. Dalam kondisi tertentu, kucing justru menggigit saat dielus meski sebelumnya tampak jinak dan bersahabat.
Ahli perilaku hewan, dr Annie Valuska, menjelaskan respons ini berkaitan dengan perilaku dan cara komunikasi kucing yang kompleks. Berbeda dengan anjing yang ekspresif dan terbuka dalam menunjukkan emosi, kucing memiliki bahasa tubuh yang lebih halus dan sulit ditafsirkan.
"Kucing adalah makhluk yang kompleks. Jadi ketika kucing melompat ke pangkuan Anda atau mendekat dan tampak bersahabat, bukan berarti mereka ingin dielus," kata dr Annie seperti dilansir laman Express, Kamis (12/6/2025).
Ada beberapa alasan kucing menggigit saat dielus, salah satunya mungkin karena merasa overstimulasi. Menurut dr Annie, kondisi ini biasanya didahului dengan tanda-tanda ketidaknyamanan seperti ekor yang bergoyang, telinga bergerak cepat, tubuh yang menegang, atau gerakan kepala yang gelisah.
"Kucing yang benar-benar rileks akan terlihat sangat tenang seperti 'meleleh' di tempat. Tapi kalau kucing datang dengan tanda-tanda itu artinya dia sedang waspada," kata Annie.
Selain itu, menurut dr Annie, kucing bisa saja duduk di pangkuan atau bersandar di dekat manusia karena merasa aman dan nyaman. Namun bukan berarti mereka menginginkan sentuhan tambahan.
"Banyak kucing yang menikmati kehadiran pemiliknya, tapi dalam bentuk keberadaan yang tenang dan tidak mengganggu. Sentuhan yang tidak diinginkan bisa menimbulkan stres," kata dia.
Dalam banyak kasus, gigitan kucing juga bisa mengindikasikan sedang mengajak bermain dan bukan bentuk agresi serius. Hal ini terutama terjadi jika kucing terbiasa bermain dengan tangan manusia, yang membuat mereka sulit membedakan konteks bermain dan membelai.
Oleh karena itu, ia menyarankan pemilik kucing untuk mengamati respons tubuh hewan mereka sebelum memulai interaksi fisik, dan belajar menghentikan elusan jika kucing menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika