Selasa 27 Jul 2021 21:07 WIB

Kecemasan Ortu Saat Pandemi Pengaruhi Psikis Anak

Hindari mmebiarkan anak bermain gadget terlalu lama tanpa pengawasan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Apabila orang tua merasa cemas akibat ketidakpastian pandemi, biasanya hal tersebut akan mempengaruhi aktivitas dan psikis anak di rumah (ilustrasi).
Foto: Dailymail
Apabila orang tua merasa cemas akibat ketidakpastian pandemi, biasanya hal tersebut akan mempengaruhi aktivitas dan psikis anak di rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang berbuntut karantina wilayah secara masif dan global memiliki dampak yang beragam bagi seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga berdampak pada kesehatan mental setiap individu.

Tak terkecuali anak-anak dan keluarga, yang secara tidak langsung dibatasi untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Banyaknya perubahan yang harus dijalani membuat setiap anggota keluarga kerap harus beradaptasi dengan perubahan.

Salah satu yang terbesar adalah hadirnya teknologi dengan intensitas yang lebih sering di kehidupan anak-anak untuk proses belajar mengajar ataupun mengisi waktu luang di saat orang tua harus mengurus hal lain. Keadaan yang mendesak menjadikan gadget sering kali menjadi solusi sementara untuk bisa mengalihkan perhatian anak ketika orang tua disibukkan dengan aktivitas lain yang lebih mendesak. Akibatnya, banyak anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di hadapan layar.

"Hal utama yang perlu kita lakukan adalah mengelola kecemasan dalam diri sendiri sehingga tidak memunculkan pengaruh negatif kepada anak," kata psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga, Roslina Verauli, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, apabila orang tua merasa cemas akibat ketidakpastian pandemi, biasanya hal tersebut akan mempengaruhi aktivitas anak di rumah. Penting juga sebagai orang tua, untuk menjaga rutinitas anak.

Meskipun ragam aktivitas anak berkurang akibat pandemi, sebaiknya orang tua mencari cara apa saja yang bisa dilakukan di rumah agar bisa membantu anak merasa lebih tenang. Misalnya, sediakan waktu bermain bersama anak secara rutin.

Sebaiknya, kata dia, hindari juga aktivitas-aktivitas pasif, seperti duduk menonton televisi atau membiarkan anak bermain gadget terlalu lama tanpa supervisi. "Sebab hal tersebut akan membuat mood anak cenderung kurang baik, dan justru bisa membuat kesehatan psikologis mereka tidak berjalan maksimal," ujarnya.

Jenama perawatan bayi, Cussons Kids, memiliki aplikasi CK Play untuk anak-anak usia 4-8 tahun yang telah diluncurkan sejak 2020. Aplikasi ini telah dirancang secara menyeluruh untuk merangsang imajinasi anak-anak, serta memberdayakan interaksi dan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak. 

Cussons Kids menyadari dan memahami, bermain adalah salah satu cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar. Beragam kegiatan bermain sudah terbukti bisa membangun ketahanan, mengurangi stres dan kecemasan, serta memperkuat ikatan dan hubungan keluarga.

"CK Play dikembangkan oleh pengembang aplikasi khusus anak yang terkemuka di Indonesia, Reimajina Studio, dan telah bekerjasama dengan Insight Psychology untuk memastikan kredibilitas," kata Brand Manager Cussons Kids Indonesia, Raisa Maldini, dalam keterangan tertulisnya.

Aplikasi ini tentu sangat berguna, apalagi riset membuktikan, salah satu aktivitas yang bisa menguras energi orang tua pada masa pandemi adalah menemani anak mengikuti kelas daring. Hal ini terkadang memunculkan kelelahan dan memicu kemarahan orang tua yang tanpa disadari justru telah diluapkan kepada anak.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement