REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 dikhawatirkan dapat memicu terjadinya lonjakan kasus diabetes. Kekhawatiran ini bermula dari ditemukannya sejumlah kasus hiperglikemia baru pada pasien Covid-19.
Temuan tersebut diungkapkan dalam sebuah studi terbaru dalam jurnal Nature Metabolism. Studi ini melibatkan 551 pasien Covid-19 di mana sebanyak 151 pasien (27 persen) diketahui mengalami diabetes tipe 2.
Di antara 151 pasien tersebut, sebanyak 86 orang diketahui sudah memiliki riwayat diabetes. Sisanya , yaitu 65 pasien, baru terdiagnosis dengan diabetes saat dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.
Yang cukup mengejutkan, sebanyak 253 pasien lain (46 persen) baru mengalami hiperglikemia ketika terkena Covid-19. Mereka diketahui tidak mengalami riwayat diabetes sebelumnya. Sebanyak 147 pasien sisanya (27 persen) memiliki kadar gula darah normal.
"Sekitar 46 persen dari pasien mengalami hiperglikemia baru," jelas ketua tim peneliti dari divisi nefrologi di Boston Children's Hospital Paolo Fiorina MD PhD, seperti dikutip dari Times Now News, Senin (26/7).
Hiperglikemia merupakan sebuah kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh. Menurut peneliti, adanya kasus hiperglikemia pada pasien Covid-19 menunjukkan bahwa Covid-19 memberikan dampak langsung terhadap pankreas.
"Ini mengindikasikan bahwa pankreas merupakan target lain dari virus (penyebab Covid-19 atau SARS-CoV-2), yang tak hanya memengaruhi di masa akut selama rawat inap tetapi juga berpotensi (memengaruhi) kesehatan pasien-pasien ini dalam jangka panjang," tutur Fiorina.
Florina mengatakan, saat ini ada banyak pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 di berbagai belahan dunia. Besarnya kasus Covid-19 bukan tidak mungkin akan diikuti dengan kasus diabetes di kemudian hari.
"Kita mungkin akan melihat peningkatan besar dalam populasi diabetes," jelas Fiorina.
Bagaimana mencegah diabetes usai infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19?