Kamis 22 Jul 2021 21:42 WIB

Ryan Reynolds Sebut Gangguan Mental Justru Membuatnya Sukses

Ryan Reynolds ungkap ada keterkaitan antara gangguan kecemasan dengan kariernya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Ryan Reynolds ungkap ada keterkaitan antara gangguan kecemasan dengan kariernya.
Foto: The Gazzete
Ryan Reynolds ungkap ada keterkaitan antara gangguan kecemasan dengan kariernya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Ryan Reynolds kembali membicarakan pengalamannya mengalami kecemasan secara terbuka melalui siaran podcast "SmartLess". Kepada co-host Sean Hayes, Reynolds mengatakan dia merasa bersyukur mengalami kecemasan meski situasinya tidak mudah.

Menurut Reynolds, ada keterkaitan antara gangguan kecemasan yang dia alami dengan kesuksesan yang berhasil dia raih. Dia pun mengungkapkan bahwa kecemasan memiliki sisi "baik" dan "buruk" tersendiri.

Baca Juga

Di satu sisi, Reynolds melihat kecemasan sebagai semacam mesin pendorong dengan caranya sendiri. Sebagai contoh, Reynolds mengatakan kecemasan kerap membantu sisi kreatifnya dalam berkarir.

Di sisi lain, gangguan kecemasan tentu bukan kondisi yang mudah dihadapi. Reynolds merasa kecemasan yang dia rasakan memilki efek negatif bagi hidupnya.

"Ada banyak insomnia yang berkaitan (dengan kecemasan)," jelas Reynolds, seperti dilansir Hollywood Reporter, Kamis (22/7).

Bintang Deadpool ini mengatakan kecemasan kerap membuatnya melalui banyak malam tanpa bisa tidur dengan baik. Dia hanya berbaring sambil tetap terjaga dan pikirannya sibuk menganalisis berbagai hal secara berlebih. Dalam momen seperti itu, Reynolds mengatakan sulit untuk membuat otaknya berpikir berlebihan.

"Saat itulah di mana Anda mulai mengandalkan meditasi dan semua hal lain hanya untuk mengembalikan diri Anda ke tempatnya," ujar Reynolds.

Reynolds mengungkapkan bahwa dia sudah lama mengalami gangguan kecemasan. Aktor kelahiran 23 Oktober 1976 ini mengatakan masa kecil dan hubungannya dengan sang ayah turut berperan dalam memicu gangguan kecemasan yang dia alami saat ini.

"Ini dimulai ketika saya masih kecil," jelas Reynolds.

Ayah dari tiga orang anak ini mengatakan bukan hal yang mudah untuk berada dekat dengan sang ayah. Reynold menggambarkan sosok sang ayah seperti ranjau darat yang ditutupi oleh kulit.

"Anda tak akan isa tahu kapan Anda melangkah ke titik yang salah, dan dia akan tiba-tiba meledak," ujar Reynolds.

Kondisi tersebut mendorongnya untuk mulai mencoba memprediksi masa depan secara berlebih. Di sisi lain, masa depan bukalah sesuatu yang benar-benar bisa diprediksi. Oleh karena itu, Reynolds kerap terhanyut pada pikiran-pikiran mengenai apa yang mungkin dan tidak mungkin terjadi secara konstan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement