Selasa 13 Jul 2021 14:05 WIB

FDA: Vaksin J&J Tingkatkan Risiko Sindrom Guillain-Barre

FDA tambahkan peringatan pada vaksin J&J terkait sindrom Guillain-Barre.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan, Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Vial vaksin Johnson & Johnson. FDA menambahkan peringatan kemungkinan terjadinya sindrom Guillain-Barré pada penerima vaksin J&J.
Foto:

Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, lelaki dewasa atau lansia menjadi penerima vaksin Covid-19 berisiko tertinggi untuk mengembangkan sindrom tersebut. CDC menyebut, kebanyakan kasus hingga kini terjadi dua pekan setelah vaksinasi.

Setiap tahun, diperkirakan 3.000 hingga 6.000 orang di Amerika Serikat mengembangkan sindrom Guillain-Barré. Sindrom yang sama juga telah diamati meningkat dengan pemberian vaksin, termasuk vaksin influenza musiman tertentu dan vaksin untuk mencegah herpes zoster.

Johnson & Johnson mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang berbicara dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan FDA tentang masalah ini. Menurut perusahaan, peluang terjadinya hal ini sangat rendah, dan tingkat kasus yang dilaporkan sedikit melebihi tingkat latar belakang.

"Kami telah berdiskusi dengan FDA dan regulator lainnya tentang kasus langka gangguan neurologis, sindrom Guillain-Barré, yang telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin Covid-19 J&J," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan singkat.

CDC menyebut, kalaupun vaksin memang meningkatkan risiko sindrom, tetap lebih baik divaksinasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement