Sabtu 03 Jul 2021 08:48 WIB

Sekali Lagi, Kenapa Bisa Positif Covid Setelah Divaksinasi?

Orang yang sudah divaksinasi masih mungkin terkena Covid-19.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Proses vaksinasi terhadap siswa di MAN 7 Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (2/7). Setelah mendapatkan vaksin Covid-19, masyarakat tetap harus melindungi diri dengan menjalankan protokol kesehatan.
Foto: Pemprov DKI
Proses vaksinasi terhadap siswa di MAN 7 Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (2/7). Setelah mendapatkan vaksin Covid-19, masyarakat tetap harus melindungi diri dengan menjalankan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Pusat, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K) menjelaskan alasan masih ada orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 meski telah mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19. Menurutnya, efikasi vaksin turut berperan.

Efikasi merupakan persentase berkurangnya risiko orang menjadi sakit berkat divaksinasi dibandingkan orang yang tidak divaksin. Contohnya, Sinovac efikasinya 65,3 persen, Moderna sekitar 94, dan Pfizer 95 persen.

Baca Juga

Artinya, orang yang mendapatkan vaksin Sinovac risikonya untuk tertular dan menjadi sakit berkurang sebanyak 65 persen. Jika disuntik vaksin Moderna atau Pfizer, maka risiko terinfeksi berkurang sebanyak 94 hingga 95 persen.

"Artinya, masih ada celah seseorang akan menjadi sakit dan terinfeksi. Namun, bila seseorang sudah divaksinasi dan terbentuk antibodi, kalaupun sakit akan ringan karena sudah ada antibodi," jelas dokter yang juga menjabat sebagai Ketua PDPI Cabang Jakarta dalam webinar Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 disimak di Jakarta, Jumat (2/7).

Erlina menjelaskan, ketika divaksinasi, tubuh tidak serta merta membentuk antibodi saat itu juga. Tubuh baru membentuknya pada hari ke tujuh.

"Kalau terpapar sebelum divaksinasi maka mungkin karena masa inkubasi maka baru akan terkonfirmasi pada saat setelah divaksin. Atau terpapar setelah suntik vaksin, paparannya di bawah tujuh hari tersebut, karena kekebalan tubuh masih sedikit terbentuknya, masih ada kemungkinan menjadi sakit," ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement