Rabu 30 Jun 2021 11:00 WIB

Penyebab Anus Terkadang Terasa Gatal Menurut Dokter

Mulai hari ini, perhatikan pakaian dalam dan busana yang dikenakan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Penyebab anus terkadang terasa gatal (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Penyebab anus terkadang terasa gatal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa gatal kadang datang di tempat yang tak terduga, seperti di bagian anus yang bisa membuat senewen. Area belahan bokong yang gatal tentu tidak nyaman, namun dokter mengatakan rasa gatal pada anus merupakan kondisi yang cukup umum.

Profesor bedah sekaligus direktur di divisi bedah usus besar dan dubur di NYU Langone Health, Mitchell Bernstein, menyampaikan kondisi itu dikenal sebagai pruritus ani. Sebagian orang mengalami pruritus ani primer, yang berarti anus gatal tanpa alasan jelas. Lainnya memiliki kondisi pruritus ani sekunder, yaitu gatal berasal dari kondisi tertentu. 

Jika mengalaminya selama lebih dari beberapa pekan, segera hubungi dokter untuk mengetahui pemicunya. Sebab, bisa saja itu merupakan gejala kanker apabila beriring dengan pendarahan.

Menurut Bernstein, jika gejalanya hanya bokong atau anus yang gatal, risiko kankernya cenderung rendah dan seseorang bisa mengambil tindakan sendiri untuk mengurangi rasa gatalnya. Berikut delapan penyebab umum rasa gatal di area anus, dilansir di laman Men's Health, Rabu (30/6):

1. Tidak higienis

Lalai menjaga kebersihan di area bokong dan anus dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal-gatal. Selalu gunakan air mengalir dan sabun untuk membersihkan area itu setelah buang air besar, tetapi jangan pakai sabun batangan yang sama untuk wajah dan tubuh.

2. Membersihkan berlebihan

Membersihkan berlebihan pun tidak disarankan, apalagi menyeka area dubur dengan terlalu agresif. Kulit di sekitar anus lembut dan sensitif sehingga rentan terluka atau iritasi jika menyeka terlalu keras dengan kertas toilet kering. Akibatnya, muncullah rasa gatal pada anus.

3. Infeksi menular seksual

Penyebab potensial lain rasa gatal di anus adalah akibat infeksi menular seksual, terutama herpes, gonore, dan klamidia. Penyakit menular seksual tersebut umum terjadi pada orang yang melakukan seks anal tanpa kondom, memicu gatal dan peradangan di daerah dubur.

4. Eksim

Terkadang, dorongan untuk menggaruk di area anus berasal dari eksim, kondisi kulit yang ditandai dengan ruam merah bersisik dan gatal terus-menerus. Masalah ini biasanya dapat diobati dengan krim steroid topikal, yang mengatasi rasa gatal dengan cukup cepat karena mengurangi peradangan.

5. Infeksi jamur

Jamur memang hidup di kulit manusia, tetapi tempat mereka paling berkembang biak adalah di daerah yang hangat, lembap, dan tanpa aliran udara, seperti di area pakaian dalam. Keringat ekstra dan stres berlebihan bisa membuat jamur merajalela, menyebabkan gatal dan kemerahan.

6. Deterjen

Jika area bokong muncul ruam dan gatal, bisa jadi itu karena deterjen untuk mencuci celana dalam kurang sesuai. Bahan kimia dalam deterjen dapat membuat pemilik kulit sensitif mengalami iritasi dan menyebabkan dermatitis kontak. Reaksinya pun bisa lebih parah di selangkangan.

7. Pakaian ketat

Memakai busana ketat bisa membuat keringat terperangkap dan bokong menjadi lembap. Bakteri dan jamur yang menyukai kelembapan akan berkembang biak sehingga hasil akhirnya adalah rasa gatal dan sakit. Mulai hari ini, perhatikan pakaian dalam dan busana yang dikenakan.

8. Wasir

Wasir bisa menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan pendarahan di bagian anus. Untuk menjinakkan masalah ini, kuncinya adalah memperbanyak asupan makanan yang mengandung serat. Cara klasik lain adalah berendam air hangat selama 10-15 menit. Dokter merekomendasikannya tiga kali sehari, terutama setelah buang air besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement