Senin 21 Jun 2021 10:20 WIB

Apa Saja Makanan Sehat Selama Pandemi?

Ahli sebut makanan sehat bukan hanya satu jenis tetapi berupa padu padan makanan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Ahli sebut makanan sehat bukan hanya satu jenis tetapi berupa padu padan makanan.
Foto:

"Susu dan hasil olahan juga dibagi tiga bagian, susu dan hasil olahannya tanpa lemak, lemak cukup, dan lemak tinggi. Sementara protein nabati tidak ada pembagiannya," ujar dia.

Rita mengatakan, dari semua jenis protein, ada yang harus kita tingkatkan demi menaikkan imunitas tubuh tanpa memberikan efek samping. Adalah protein yang rendah lemak, sedang lemak, atau protein nabati.

Dia tak merekomendasikan konsumsi makanan yang berprotein hewani tinggi lemak dan protein susu yang tinggi lemak. Sebab, lemak yang berlebih justru bekerja sebaliknya dalam sistem pertahanan tubuh yang cenderung melemahkan imunitas.

Contoh makanan berprotein hewani lebih tinggi lemak adalah ayam dengan kulitnya, bebek, kornet, sosis, belut, daging babi, daging olahan seperti hotdog dan daging lembaran burger pun lebih baik tak dikonsumsi terlalu sering.

Sementara susu yang tak direkomendasi untuk diminum karena mengandung prohe tinggi lemak adalah susu full cream. Susu tinggi lemak, kata dia, boleh diminum sesekali asal dikombinasikan dengan yang lain.

Susu juga mengandung karbohidrat laktosa, namun jumlahnya sangat sedikit. Jumlah laktosa pada susu biasanya hanya 14 gram, merupakan jumlah yang sangat sedikit dari kebutuhan harian dari gula yaitu 450 gram.

Sebaliknya, jenis-jenis makanan yang disarankan adalah jenis dengan protein rendah lemak dan sedang lemak. Misalnya susu rendah lemak, ikan, ayam tanpa kulit, telur, dan protein nabati seperti tempe.

"Sementara tahu tak termasuk di dalamnya karena tahu melalui proses pengolahan yang panjang, jadi mungkin tahu terdapat tambahan kimia. Prohe pun tak sepadat yang ada pada tempe," kata Rita.

Sama dengan daging sapi steak yang sebenarnya mengandung prohe sedang lemak seperti daging sirloin dan tenderloin. Namun, daging ini mengalami pengolahannya dengan minyak yang cukup tinggi yang membuat tinggi lemak.

Seperti daging iga sapi, yang sebenarnya mengandung lemak sedang. Oleh karena pengolahannya dengan minyak yang banyak, maka daging iga sapi menjadi tinggi lemak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement