Rabu 16 Jun 2021 13:37 WIB

Tips Menjaga Kesehatan Jantung di Masa Pandemi Covid-19

Skrining menjadi cara tepat mengetahui dan menjaga kesehatan jantung

Penyakit jantung/ilustrasi. masyarakat juga sangat perlu untuk mengenal dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung, risiko penyakit pembuluh darah lainnya, serta risiko penyakit paru-paru selain Covid-19.
Foto:

Dr Perhentian Ginting mengungkap beberapa cara mengurangi resiko penyakit jantung yaitu dengan melakukan gaya hidup sehat. Ia menyontohkan seperti makan dan minum yang menyehatkan, olahraga teratur dengan intensitas yang cukup (tidak berlebihan) dan menghindari rokok, perokok aktif maupun pasif sesuai rekomendasi WHO pada world heart day 2020.

Selain itu tidak lupa deteksi dini secara periodik melalui skrining jantung."deteksi dini efektif mengurangi resiko terkena gejala serangan jantung dan menghindari mahalnya biaya pengobatan, " imbuh dr Perhentian Ginting Sp.JP.FIHA.

Pentingnya Deteksi Dini Skrining Jantung

Proses terjadinya penyakit jantung bersifat progresif sehingga penting untuk dilakukan deteksi dini sebelum penyakit diketahui saat memasuki tahap lanjut. Selain itu, pengobatan penyakit jantung terbilang kompleks dan jangka panjang. Karenanya penting bagi masyarakat untuk mengetahui beberapa tips efektif dalam menjaga kesehatan jantung sebagai upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk selama pandemi ini. 

Selain menumbuhkan pola hidup sehat, skrining jantung secara rutin menjadi kunci utama menjaga kesehatan jantung, terutama bagi orang yang memiliki faktor risiko tinggi seperti genetik ataupun memiliki anggota keluarga dengan riwayat sakit jantung di usia relatif muda. 

Skrining jantung lengkap untuk dilakukan setidaknya sekali pada dewasa pria usia diatas 40 tahun serta dewasa wanita pasca menopause atau diatas usia 50 tahun. 

 

"Sedangkan individu dengan usia muda yang memiliki risiko genetik atau turunan keluarga dianjurkan melakukan pengecekan standar pada usia diatas 20 tahun untuk mendeteksi dini adanya kelainan jantung bawaan," pungkas dr Perhentian Ginting Sp.JP.FIHA., mengakhiri edukasi yang dihadiri lebih dari 100 viewer tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement