Rabu 09 Jun 2021 09:22 WIB

Tak Hanya Lansia, Hipertensi Bisa Juga Serang Anak Muda

Kenaikan prevalensi hipertensi erat kaitannya dengan merokok dan konsumsi alkohol.

Hipertensi (Ilustrasi)
Foto: Hippopx
Hipertensi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemantauan tekanan darah secara teratur dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat sangat dianjurkan. Hal ini untuk mengetahui adanya peningkatan prevalensi hipertensi.

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin, mengatakan, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner yang tidak hanya bisa menyerang mereka yang lanjut usia, tetapi juga generasi muda atau milenial. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan penyakit jantung, ini berhubungan erat dengan pola atau gaya hidup. Gaya hidup yang dimaksud, di antaranya merokok, konsumsi minuman beralkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam dan lemak.

"Yang paling utama selain menghindari pola hidup tidak sehat adalah Anda juga melalukan pengukuran tekanan darah secara rutin sehingga bisa mencegah atau setidaknya dan mengendalikan hipertensi," kata Esti dalam siaran pers, belum lama ini.

Ahli jantung dan pemerhati hipertensi dr Badai Bhatara Sp.JP, FIHA, MM menyebut, hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sampai dua kali dan risiko gagal jantung serta strok sampai tiga kali. Untuk itu, penting menumbuhkan kesadaran diri untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi.

"Modifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga dan juga membatasi asupan garam," ujar dr Badai.

Untuk mendukung kesehatan anak muda pada masa pandemi, perusahaan alat kesehatan Omron menekankan pentingnya pemantauan tekanan darah secara rutin di rumah, mengubah kebiasaan dan menjalani pola hidup sehat. Mengukur tekanan darah secara teratur adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi.

"Deteksi dini terhadap kenaikan tekanan darah adalah kunci pencegahan dan pengurangan risiko berbagai komplikasi yang berhubungan dengan hipertensi," kata Director Omron Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe.

Omron mendorong masyarakat Indonesia, termasuk generasi milenial, untuk tetap sehat melalui pemantauan tekanan darah di rumah, mengubah kebiasaan gaya hidup, dan tetap menginformasikan pengukuran tekanan darah mereka ke dokter untuk perawatan kesehatan preventif yang lebih kuat dan baik.

Pemantauan tekanan darah bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Omron merancang berbagai monitor tekanan darah (blood pressure monitoring) yang sesuai untuk penggunaan di rumah dengan akurasi tinggi, nyaman digunakan, serta memiliki fitur-fitur canggih, seperti konektivitas bluetooth untuk berbagi data secara real time dengan dokter. Omron menyarankan untuk berkonsultasi ke tenaga medis sebelum menggunakan perangkat monitor kesehatan apa pun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement