REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, mengingatkan orang tua untuk tidak menyepelekan kehadiran buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Buku KIA berguna memantau tumbuh kembang anak.
Buku KIA merupakan alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun. Di dalam buku KIA juga termasuk pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak dan KB yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Buku KIA dari Kemenkes bisa didapatkan gratis di puskesmas dan/atau kliink. Saya menyarankan untuk ayah bunda memiliki buku ini dalam dua versi yaitu bentuk fisik dan digitalnya. Keduanya praktis untuk digunakan," kata dr. Citra melalui seminar daring.
"Untuk mengiringi, bisa juga meng-install aplikasi Primaku dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Isinya sejalan dan beriringan dan lengkap; mulai dari imunisasi, cek tumbuh kembang anak, dan lainnya," ujarnya menambahkan.
Dia mengatakan buku KIA sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Buku ini berisi informasi kesehatan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan meliputi imunisasi, gizi seimbang hingga Vitamin A.
Buku KIA juga mengintegrasikan beberapa catatan kesehatan di komunitas seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan bayi balita, kartu imunisasi, kartu ibu dan beberapa hal lainnya. Selain itu, buku KIA berisi informasi penting mengenai kesehatan ibu dan anak yang perlu dilakukan oleh ibu, suami dan keluarganya secara singkat dan padat.