Dr Mohankumar tetap menekankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang aplikasi klinis. Dalam permodelan, senyawa yang diprediksi paling aktif adalah gallocatechin, yang ada dalam teh hijau dan bisa tersedia dalam jumlah banyak, dapat diakses dengan mudah, dan terjangkau.

“Sekarang perlu ada studi lebih lanjut untuk menunjukkan apakah itu dapat terbukti efektif secara klinis dan aman untuk mencegah atau mengobati Covid-19,” kata dia.

Seperti yang telah diketahui, teh hijau sangat bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat teh hijau antara lain membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak.

Lalu, teh hijau dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. Selain itu, teh hijau merupakan sumber yang kaya akan antioksidan dan dapat bermanfaat untuk kesehatan kulit dan rambut.

Zat katekin yang ada pada teh pun dapat mencegah bau mulut dan meningkatkan kesehatan mulut. Teh hijau juga menjadi sumber polifenol yang kaya. Di samping itu, teh hijau dapat membantu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, strok, dan beberapa jenis kanker.

Ikuti Whatsapp Channel Republika