Dr Anna mengatakan, mukormikosis tidak dapat menular dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia. Seseorang bisa terkena mukormikosis bila berkontak dengan elemen jamur dan sistem kekebalan tubuh tak cukup baik untuk memberikan perlindungan atau memiliki faktor risiko lain.
Spora atau elemen jamur Mucormycetes biasanya cenderung berada di tanah atau bahan organik yang membusuk. Sebagai contoh, daun, tumpukan kompos, atau kotoran hewan.
Salah satu kelompok yang rentan terhadap mukormikosis adalah pasien Covid-19, khususnya dengan derajat penyakit berat atau kritis. Kelompok lain yang juga berisiko adalah penyandang diabetes, terutama dengan kondisi ketoasidosis diabetikum, pasien sakit berat atau kritis yang menerima obat kortikosteroid atau obat penekan imun lain, pasien kanker dan penerima transplantasi organ, bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah, hingga pasien HIV, pengguna narkoba suntik, dan individu dengan kondisi imunokompromi lain.
Mukormikosis bisa menyerang berbagai sistem organ dan menyebabkan munculnya beragam gejala klinis yang berkembang cepat. Tanda klinis klasik dari mukormikosis adalah timbulnya nekrosis atau kematian jaringan serta kelainan jaringan berwarna hitam atau black eschar.