REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada cukup banyak orang yang mengalami kesulitan untuk mengontrol kebiasaan mereka pada masa pandemi Covid-19. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, terjadi kelebihan konsumsi rata-rata 4.200 kalori per pekan pada masa pandemi.
"Menggunakan makanan untuk meredakan trauma selama pandemi menciptakan hubungan yang kuat antara emosi dan overeating (makan berlebih) yang bisa terus berlanjut hingga pandemi berakhir," ujar psikolog Glenn Livingston PhD, seperti dilansir di laman Eat This, baru-baru ini.
Livingston mengatakan, ada lima cara sehat dan berkelanjutan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebiasaan makan berlebih. Berikut ini adalah kelima cara tersebut:
1. Buat pembatas terhadap makanan pemicu
Buat batas yang jelas terhadap makanan yang kerap dikonsumsi secara berlebih, khususnya makanan tak sehat. Tanpa batas yang jelas, niat untuk mengurangi makan berlebih akan mudah sekali untuk diabaikan.
Sebagai contoh, ada perbedaan mendasar antara 'Saya akan mencoba menghindari terlalu banyak menyantap keripik kentang' dengan 'Saya hanya akan mengonsumsi keripik kentang pada akhir pekan dan tak lebih dari satu bungkus kecil per hari'. Kalimat pertama tidak memiliki pembatas yang objektif sehingga lebih rentan untuk membuat seseorang melanggar niat menjauhi keripik kentang.
2. Isi dapur dengan makanan sehat
Selain membatasi konsumsi makanan tak sehat, langkah yang tak kalah penting adalah mengisi dapur dengan opsi makanan yang sehat. Cara ini akan membantu mengatasi pikiran adanya kekurangan makanan, yang tanpa disadari kerap memicu otak primitif Anda untuk memberikan sinyal darurat bahwa tubuh akan kelaparan.
Selain itu, adanya stok makanan sehat juga dapat membantu membentuk pola makan yang lebih sehat dan menjauhi makanan-makanan tak sehat. Pastikan makanan sehat yang disimpan juga terdiri dari beberapa opsi atau variasi.
3. Kenali alasan makan berlebih
Tiap orang mungkin memiliki alasan berbeda yang memicu mereka untuk makan berlebih. Alasan ini bisa berupa perasaan kesepian, stres, hingga kesedihan.
Perlu dipahami, kebiasaan makan berlebih tak akan membuat perasaan-perasaan tersebut menjadi lebih baik, namun justru sebaliknya menjadi lebih berat. Selain itu, makan berlebih juga dapat mengganggu kesehatan fisik seperti mengacaukan kadar gula darah, menguras energi, dan menyebabkan masalah fisik lain.
"Kemudian keinginan makan menjadi lebih kuat, dan orang-orang mulai secara prograsif kehilangan kemampuan untuk menolak (keinginan makan)," kata Livingston.
4. Atur camilan
Orang dengan kebiasaan makan berlebih cenderung mengemil setiap kali muncul keinginan untuk makan. Ubah pola ini dengan membuat jadwal yang teratur untuk mengemil.
Tentukan kapan jam makan besar akan dilakukan setiap hari dan berapa besaran kalori yang dikonsumsi setiap kali makan. Setelah itu, pilih waktu yang tepat untuk mengemil di sela-sela jam makan ini. Pilih opsi makanan yang baik bagi kesehatan.
5. Bersosialisasi
Penting juga untuk tetap menjaga interaksi sosial dengan orang lain secara konsisten, baik dalam pertemuan tatap muka maupun secara virtual. Kegiatan bersosialisasi tak hanya membantu mengalihkan pikiran dari makanan, tetapi juga dapat memunculkan perasaan bahagia.
"Lebih mudah untuk membayangkan Anda bisa menghadapi kenaikan berat badan nanti bila tak Ada yang melihat Anda," kata Livingston.