REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara Zack Snyder mengungkapkan hal terselubung di film Army of the Dead yang dia arahkan. Pada wawancara terkini dengan Associated Press, dia menyebutkan ada pesan tersirat mengenai antiperbatasan.
Tembok yang dibangun oleh orang-orang yang tidak terinfeksi di sekitar Las Vegas dalam cerita untuk menjaga agar wabah zombi tetap terkendali merupakan simbol khusus. Hal itu mengacu pada tembok perbatasan yang dibuat mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Snyder menyampaikan, perkara tembok dimasukkan dalam film karena memang plotnya harus demikian. Setelah cerita dibuat, belakangan dia baru menyadari itu juga bisa berfungsi sebagai pernyataan politik yang agak simbolis tentang masalah perbatasan.
"Begitu Anda mendirikan tembok raksasa di sekeliling kota, Anda benar-benar menemukan diri Anda mengacu pada semua jenis hukum yang telah dibuat untuk semua alasan yang berbeda. Saya pikir kesadaran tentang itu sangat penting," ujarnya.
Untuk waktu yang lama, dalam hal pandangan politik, Snyder kerap menunjukkan sikap sebagai seorang Libertarian. Terkadang, dia tampak lebih nyaman condong ke "kanan". Namun, komentarnya belakangan ini tampak cenderung ke "kiri".
Aktor Army of the Dead, Matthias Schweighofer, mendukung keputusan Snyder memasukkan pesan antidinding pembatas. Pria yang lahir di balik tembok di timur Jerman tersebut yakin bahwa dinding pembatas seharusnya tidak ada di dunia.
"Tembok (Berlin) itu runtuh dan saya selalu berpikir ketika saya melakukan perjalanan ke seluruh dunia, saya tidak ingin ada tembok lagi dalam hidup saya. Saya tidak ingin ada perbatasan kembali,'' kata Schweighofer, dikutip dari laman The Mix, Kamis (27/5).
Army of the Dead saat ini tersedia di Netflix. Baik kritikus maupun khalayak umum memberikan tanggapan dan komentar yang secara umum bernada positif. Jadi, kemungkinan sinema layak disimak penggemar genre laga horor dan survival.