Mereka menekankan bahwa temuan itu masih bersifat pendahuluan, sehingga diperlukan studi lebih besar. Karena MIS-C adalah komplikasi Covid-19 yang sangat langka pada anak-anak, penelitian itu melibatkan sejumlah kecil anak dari satu rumah sakit.
Selain itu, Penner mengatakan kondisi kelelahan, kesulitan berolahraga, dan efek kesehatan mental pada beberapa anak perlu diawasi secara ketat. Pasien harus terus didukung oleh tim medis dengan berbagai spesialisasi. Lantaran tidak ada kelompok kontrol, cukup sulit mengetahui sejauh mana beberapa temuan mungkin terkait dengan dirawat di unit perawatan intensif pediatrik, mengalami kondisi baru yang parah selama pandemi, atau MIS-C itu sendiri.
Penulis penelitian juga menunjukkan temuan mereka tidak mengesampingkan efek jangka panjang lainnya yang muncul setelah enam bulan setelah keluar dari rumah sakit. Temuan ini menekankan pentingnya tindak lanjut pada pasien yang mengalami MIS-C.
Ketua pengobatan darurat di Rumah Sakit Long Island Jewish Forest Hills di New York City, dr. Teresa Murray Amato setuju bahwa pemulihan sebagian besar pasien itu menggembirakan. Dengan informasi ini, dia menyarankan penting bagi orang tua berbicara dengan dokter anak mereka saat vaksin diluncurkan untuk anak-anak.
"Seperti yang kita ketahui, sebagian besar anak tumbuh dengan baik setelah terinfeksi Covid-19. Namun, penelitian ini menyoroti bahwa meskipun jumlah anak dengan efek jangka panjang kecil, COVID-19 masih bisa berbahaya,” kata Amato.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
