Hasilnya, segala jenis paparan polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi pada anak. Pembacaan tekanan darah sistolik dipengaruhi oleh paparan jangka panjang terhadap polutan dan paparan jangka pendek terhadap materi partikulat kasar.
Di lain sisi, pembacaan diastolik meningkat paling sering saat ada paparan jangka panjang terhadap materi partikulat halus dan kasar. Temuan menyoroti bahwa sudah banyak anak muda yang terpengaruh oleh paparan polusi udara jangka pendek dan jangka panjang.
Para peneliti berharap temuan tersebut mengarah pada perubahan regulasi polusi udara. Untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan pada tekanan darah anak dan remaja, upaya harus dilakukan untuk mengurangi paparan pencemar lingkungan.
"Selain itu, sangat penting juga untuk secara rutin mengukur tekanan darah pada anak-anak dan remaja, yang dapat membantu mengidentifikasi individu dengan tekanan darah tinggi sejak dini," kata Lu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
